ORGANISASI PEMBELAJAR; RUMUS SUKSES MEMIMPIN PERUSAHAAN
Oleh: Khairul Azan
“Bacalah dengan menyebut asma Allah Swt. (sebagai Tuhanmu) yang menciptakan manusia.” (Al-Alaq ayat 11)
Perbaikan terus menerus (continuous improvement) harus menjadi prinsip yang dijunjung tinggi oleh setiap organisasi tak terkecuali perusahaan. Perubahan demi perubahan yang terjadi baik secara makro maupun mikro perlu direspon sedini mungkin. Respon tersebut diwujudkan dengan adanya perbaikan secara berkelanjutan. Perusahaan yang memegang teguh prinsip tersebut akan mampu berjalan seiring perubahan yang semakin kompetitif.
Perbaikan terus menerus perlu melibatkan seluruh unsur yang ada dalam perusahaan. Tidak bisa hanya berjalan dan berdiri sendiri. Perlibatan seluruh unsur harus bernuansa learning organization (organisasi pembelajar). Organisasi pembelajar pertama kali di populerkan oleh Peter Senge dalam bukunya yang berjudul “The Fifth Discipline” pada tahun 1990. Menurutnya keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan dalam mengembangkan institusinya menjadi organisasi pembelajar. Lebih lanjut menurut Senge organisasi pembelajar adalah wadah untuk orang-orang yang terus menerus meningkatkan kapasitasnya untuk menciptakan hasil yang benar-benar sesuai harapan.
Menurut David A. Garvin ada lima indikator dalam organisasi pembelajar, diantanya yaitu: 1) Pemecahan masalah secara sistematis, 2) eksperimen dengan pendekatan baru, 3) belajar dari pengalaman sendiri dan masa lalu, 4) belajar dari pengalaman dan praktik terbaik orang lain, 5) mentransfer pengetahuan dengan cepat dan efisien ke seluruh organisasi.
Organisasi pembelajar menuntut setiap individu untuk saling belajar, baik dalam hubungan horizontal maupun vertikal. Hubungan horizontal seperti belajar sesama staf, sedang hubungan vertikal antar staf dengan pimpinan, bahkan dalam organisasi pembelajar tidak menutup kemungkinan seorang pimpinan juga belajar dengan stafnya.
Selain itu, dalam organisasi pembelajar setiap individu saling berpikiran terbuka, tidak menutup diri dan merasa paling tinggi, mahu menerima kritikan dan selalu haus akan informasi untuk menambah pengetahuan masing-masing.
“Perbedaan individu adalah kekuatan untuk membangun perusahaan.”
Sumber gambar: https://reverscore.com/
No comments
Post a Comment