PEMANAH: FOKUS PADA MIMPIMU
Oleh Khairul
Azan
Sukses merupkan kata yang
menjadi incaran mahkluk Tuhan bernama manusia di muka bumi ini. Tidak ada satu
manusia yang tidak menginginkan kesuksesan dalam hidupnya. Sukses didefinisikan
beragam oleh masing-masing orang sesuai sudut pandang mereka. Tapi meskipun
demikian, paling tidak kata sukses itu mengarah pada sesuatu yang lebih baik.
Hari ini harus lebih baik dari hari kemaren dan hari esok harus lebih baik dari
hari ini. Kebaikan yang dimunculkan harus memberikan manfaat bagi dirinya, bagi
orang lain dan lingkungannya dan paling penting mendekatkannya kepada Tuhan sang
pemilik dunia dan seisinya. Menurut saya itulah manusia yang sukses dalam
hidupnya.
Perjalanan seseorang dalam
meraih kesuksesan bukan hanya perihal melaju namun juga ada melambat bahkan
mundur beberapa langkah. Itulah proses yang menuntut keseimbangan. Orang yang
sukses pasti hidupnya berproses. Dengan makna lain tidak ada yang serba instan.
Orang yang berproses akan melalui banyak hal dalam hidupnya yang mengajarkan
perjuangan, tidak pantang menyerah dan perhitungan bagaimana melihat tantangan ke depan. Jatuh
bangkit lalu jatuh lagi dan bangkit lagi, begitulah seterusnya sehingga satu
persatu anak tangga kesuksesannya diraih.
Kita harus belajar dari
seorang pemanah. Beberapa hal yang bisa kita pelajari darinya perihal meraih
kesuksesan. Pertama, seorang pemanah selalu
mempersiapkan tenaga yang ekstra agar bisa menarik anak panah sehingga melesat
jauh ke depan dan tepat sasaran. Begitu juga bagi seseorang yang menginginkan
kesuksesan dalam hidupnya. Harus memiliki semangat yang besar agat tahan
banting. Karena sukses itu bukan hanya berbicara yang enaknya saja melainkan
ada sakitnya.
Kedua, seorang pemanah selalu berbuat berdasarkan pertimbangan dan
kehati-hatian. Nah, meraih kesuksesan juga seperti itu. Apa yang kita lakukan
ke depannya harus berdasarkan pertimbangan yang matang. Bak sedang mengendari
sepeda motor orang bijak mengatakan bahwa adakalanya kita ngerem dan adakalanya
kita ngegas. Terlalu ngegas juga tidak baik karena bisa kebablasan. Terlalu
negerem juga tidak baik karena kita tidak akan bergerak-gerak.
Ketiga, ini yang tak kalah penting. Seperti yang saya katakan di atas tadi
perihal kesuskesan bukan hanya tentang melaju ke depan tapi juga adakalanya
kita harus mundur beberapa langkah ke belakang. Mundurnya kita bukan berarti
kalah justru sebaliknya kita sedang mempersiakan diri untuk melaju ke depan.
Lihatlah seorang pemanah. Anak panah akan melejit jauh ke depan ketika ia mampu
menariknya ke belakang. Dengan kata lain ketika kita gagal, bukan berarti kita
telah selesai. Justru itu saatnya untuk kita bangkit. Mengambil ancang-ancang
agar anak panah kesuksesan kita melaju. Di samping itu, agar anak panah
kesuksesan kita tepat pada sasaran yang kita inginkan maka butuh fokus bukan
rakus. Fokus saja pada mimpimu, jangan hiraukan perkataan orang yang tak jarang
membuat kita hilang semangat dan lakukan satu persatu. Gunakan skala prioritas
dalam setiap aktivitas.
Semoga
bermanfaat.
Jambi, 02
Desember 2019
Sumber
gambar: Google
No comments
Post a Comment