Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

KELERENG: TEKANAN MEMBUATMU MELAMBUNG TINGGI




Oleh Khairul Azan

Saya tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang guru apalagi sebagai dosen. Mimpi saya sewaktu kecil adalah menjadi pegawai yang bekerja dikantoran seperti perusahaan atau Bank. Namun takdir Tuhan berkata lain, ternyata apa yang saya tidak pernah fikirkan jauh sebelum itu Tuhan telah merencanakannya, dan jadilah saya seperti sekarang ini berprofesi sebagai seorang pendidik, sebuah profesi yang sama sekali tidak saya impikan sebelumnya. Rencana kita mungkin adalah yang terbaik tapi rencana Tuhan tidak membawa kata mungkin, pasti itulah yang terbaik buat kita.

Selesai diwisuda saya mulai berkeliling dengan bermodalkan ijazah dan transkrip nilai untuk mengadu nasib di jantung Ibu kota provinsi. Keinginan saya untuk bisa bekerja di perusahaan atau Bank belum luntur. Meski gelar sarjana yang saya dapatkan sedikit bertentangan tapi saya tetap ingin mencoba bagaimana bekerja dikantoran itu. Ternyata apa yang saya bayangkan mudah tidak semudah itu. Mendapatkan pekerjaan dengan bekal sarjana itu tidak cukup. Apalagi di kota-kota yang mulai sangat kompetitif. Alhasil saya berhasil keluar masuk dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain, dari satu Bank ke Bank yang lain, tanpa membawa angin segar bahwa saya diterima disalah satu perusahan atau Bank yang saya kunjungi kecuali muka terasa mulai tebal dan kening mulai berkerut.

Pada saat itu baru saya rasakan mencari pekerjaan itu tidak mudah. Butuh semangat yang tinggi dan kita harus bisa meyakinkan perusahaan agar kita bisa diterima dengan segenap potensi diri. Pada saat itu juga baru saya sadar bahwa perjuangan seorang mahasiswa sesungguhnya bukan pada saat ia kuliah dan menyelesaikan sekripsinya tapi perjuangan seorang mahasiswa baru dimulai ketika ia telah berubah status menjadi sarjana dan mulai mempertanggungjawabkan keserjanaanya.

Saya sempat down namun alhamdullah Tuhan mesih sinari saya dengan secercah cahaya motivasi dalam diri. Saya kembali berusaha untuk mencari informasi lowongan pekerjaan dan salah satunya melalui koran Riau Pos yang menjadi langganan setia saya. Tulisan demi tulisan yang bertuliskan lowongan pekerjaan saya lahap satu persatu dan rata-rata lowongan pekerjaan tersebut mensyaratkan “sanggup bekerja dalam tekanan”. Singkat cerita saya mencoba melamar disalah satu perusahana saham dan alhamdulillah saya diterima.

Diterimanya saya di perusahaan saham itu bukan inti yang hendak saya sampaikan dalam tulisan singkat ini. Tapi melainkan fokus kepada kalimat “sanggup bekerja dalam tekanan” yang pada saat itu saya abaikan. Ternyata kalimat itu memang menjadi syarat mutlak jika ingin bekerja diperusahaan-perusahaan ternama. Mereka bekembang karena memang setiap pekerja dihadapkan dengan tekanan. Ternyata tekanan itu jika kita bisa memaknainya dengan positif akan menjadi sesuatu yang luar biasa. Tekanan disini saya maknai sebagai benturan-benturan yang terjadi dilingkungan kerja kita yang tak jarang membuat kita tidak nyaman dalam bekerja, perbedaan-perbedaan yang mendatangkan perselisihan, target-target yang begitu tinggi yang tak jarang membuat kita terpaksa mewujudkannya dan tak jarang itu menjadi masalah dan beban bagi kita.

Ternyata benturan itu sangat dibutuhkan jika kita ingin maju. Orang yang bekerja dalam tekanan (benturan) ternyata sedang berproses untuk memaksimalkan potensi diri. Saya jadi teringat dengan filosofi dua kelereng yang dijatuhkan pada dasar yang berbeda. Kelereng yang satu dijatuhkan pada dasar yang lembut, sementara kelereng yang satunya lagi dijatuhkan pada dasar yang keras. Ternyata hasilnya berbeda. Kelereng yang dijatuhkan pada dasar yang lembut tidak akan bisa memantulkan kelereng lebih tinggi, dan kondisi ini sering kita pilih sebagai kondisi aman yang kita anggap aman sebenarnya tidak aman. Sementara apa yang terjadi pada kelereng yang dijatuhkan pada dasar yang keras dan kondisi itu sering kita hindari. Karena menganggap itu tidak aman sebenarnya itulah yang paling aman. Kelereng yang dijatuhkan pada dasar yang keras akan memantul lebih tinggi. Pantulan tersebut disebabkan dasarnya yang keras. Dasar yang keras itu dalam dunia pekerjaaan itulah tekanan yang kita dapatkan untuk menjadi manusia yang kuat dan tangguh.

Semoga bermanfaat.
Jambi, 02 Desember 2019

No comments

Powered by Blogger.