PADI DAN BALON
Oleh Khairul
Azan
Hidup ini selalu
menghadirkan pembelajaran. Sehingga wajar ada ungkapan yang mengatakan bahwa
tempat yang baik untuk belajar itu adalah kehidupan. Sehingga dengan demikian,
apapun yang Tuhan ciptakan di dunia ini sebenarnya tak terlepas dari sarana
belajar bagi manusia.
Apa yang kita lihat jika
kita mampu mengambil makna yang tersirat di baliknya maka kita akan belajar
darinya. Diantaranya seperti judul yang saya angkat dalam tulisan ini. Judul ini
muncul seketika saat saya memberikan materi seminar kepada mahasiswa beberapa
hari yang lalu. Spontan saja padi dan balon menjadi pembicaraan pada saat itu.
Padi dan balon adalah
perumpamaan manusia dalam menjalani kehidupan. Bagaimana menjadi sukses dengan
tidak meninggalkan nilai-nilai luhur dari manusia sebagai makhluk yang berakal.
Jadilah seperti padi bukan
balon. Lalu pertanyaannya mengapa kita harus menjadi padi kenapa tidak balon? Padi
menandakan orang yang selalu rendah hati walaupun ia telah memiliki segalanya. Barangkali
kalimat “semakin berisi semakin menunduk” sudah sering kita dengar sebagai
filosofi padi dalam kehidupan.
Orang yang sukses dalam
hidupnya adalah orang yang berisi. Hidupnya penuh akan manfaat. Tidak perlu
terihat cukup memberikan manfaat. Lihatlah padi butirannya kecil tapi mampu memberikan
kehidupan bagi manusia. Meski manfaatnya begitu besar namun padi tak pernah
angkuh dan menyombongkan diri. Butiran kecil itu sangat padat yang mengandung
karbohidrat. Memberi kehidupan bagi manusia sebagia makhluk Tuhan. Padi yang
berisi selalu memegang konsep keteguhan diri. Lihatlah ia, semakin berisi
semakin tak mudah terombang-ambing oleh angin yang menerpa, justru sebaliknya
semakin berisi maka ia semakin teguh.
Lalu bagaimana dengan
balon. Balon adalah gambaran manusia yang tak berisi namun memiliki sifat
angkuh dan mudah terombang-ambing. Balon terlihat besar dibandingkan padi. Semakin
ditiup maka ia semakin membesar. Ketika besar ia mudah sekali diterbangkan
angin. Tapi ia tidak berisi. Bahkan labih ironisnya bentuknya yang besar
tersebut akan mudah sekali pecah ketika ada benda kecil yang runcing
menusuknya. Sesuatu yang terlihat besar belum tentu berisi.
Semoga
bermanfaat.
Jambi, 24
Desember 2019
Sumber
gambar : Google
No comments
Post a Comment