Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

UANG : NILAI PADA DIRI




Oleh
Khairul Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)

Saya termasuk salah satu diantara jutaan manusia yang aktif mengunakan sosial media. Meski banyak yang mencibir bahwa sosial media mengandung nilai-nilai negatif namun bagi saya tidaklah demikian sepnuhnya. Selagi kita bisa menggunakannya kepada hal-hal yang positif maka sosial media juga akan memberikan begitu banyak nilai kebaikan. Contohnya tulisan ini. Inspirasi saya menuliskan ini diperoleh dari Instagram yang saya miliki. Saya suka dengan instagram karena tidak hanya menyediakan konten tulisan tetapi kita juga bisa melihat video-video motivasi yang bisa kita ambil pelajaran, salah satunya adalah video seorang dosen yang sedang memberikan perkuliahan di sebuah perguruan tinggi.

Video tersebut bercerita tentang uang dan hubungannya dengan manusia. Dosen tersebut membuka kelasnya dengan cara yang unik. Ia mengeluarkan uang sebesar seratus dolar Amerika dan bertanya kepada mahasiswanya “siapa yang mau uang ini?”. Serentak acungan tangan terlihat dari semua mahasiswa. Menunjukkan bahwa mereka menginginkan uang tersebut.

Lanjut, dosen tersebut berkata saya akan memberikan uang ini kepada salah seorang dari kalian. Tapi sebelum saya memberikannya terlebih dahulu saya akan melakukan sesuatu. Ia mendekati mahasiswa yang sepertinya kebingungan dan menebak-nebak apa yang akan dilakukan oleh dosennya. Dosen tersebut meremas-remas uang ditangannya sehingga tak lagi berbentuk uang. Lalu ia bertanya kepada mahasiswa dengan pertanyaan serupa dengan sebelumnya “siapa yang mau uang ini?”, dan para mahasiswa kembali serentak mengacungkan tangan tanpa berkurang.

Tak hanya selesai sampai disitu sang dosenpun melakukan sesuatu yang lebih dari sebelumnya. Uang yang dipegangnya dijatuhkan kelantai lalu menginjaknya dengan sepatu. Meski terlihat utuh namun uang tersebut menjadi sangat kotor.
Lalu pertanyan serupa muncul “apakah kalian masih mau dengan uang ini?”. Serentak para mahasiswapun mengacungkan tangan bahwa ia masih mau seolah-olah tak menghiraukan bentuk uang yang tak mulus lagi.

Terakhir,  dosen tersebutpun berkata “mahasiswa sekalian, Anda baru saja mendapatkan sebuah pelajaran penting. Apa pun yang terjadi dengan uang ini, Anda masih berminat karena apa yang saya lakukan tidak akan mengurangi nilainya. Biarpun lecek dan kotor, uang ini tetap bernilai seratus dolar”.

Begitulah sesungguhnya hidup ini. Kita sebagai manusia pasti pernah mengalami kalah, terkoyak dan terjatuh sehingga tak lagi mampu untuk melangkah. Namun jangan berputus asa karena kita masih memiliki nilai dalam diri kita. Ketika kita merasa tak berharga di mata mereka bayangkan masih banyak orang lain yang masih menghargai kita. Jadikan akal sebagai nilai kekuatan kita untuk bisa berbuat lebih. Gunakan fisik yang sehat untuk menggapi mimpi. Ingat sebanyak apapun orang yang menjatuhkankan kita, sebanyak apapun orang yang menginjak kita yakinlah tak akan merubah nilai yang kita miliki. Jadikan nilai yang ada di dalam diri untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Cerita di atas mengajarkan untuk menjadi manusia tangguh, yang tak kalah karena direndahkan namun bangkit dengan memanfaatkan kekuatan. selalu optimis agar hidup terus dinamis.

Semoga bermanfaat.
Bengkalis, 22 Oktober 2018

*Sumber gambar: Google

No comments

Powered by Blogger.