Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

LITERASI MEDIA : SEBUAH EDUKASI BAGI MASYARAKAT





Oleh
Khairul Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)


Hari ini saya mengikuti salah satu acara yang diselenggarakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Riau di STAIN Bengkalis sebagai salah satu perguruan tinggi yang sedang tumbuh di pulau Bengkalis Negeri Junjungan Kota Terubuk. Tema yang diusung adalah “literasi media”.

Saya rasa kegiatan ini sangat bermanfaat di tengah kondisi bangsa yang belum mampu memahami dan memanfaatkan media secara efektif. Salah satunya adalah media televisi yang menawarkan beragam jenis dan isi. Adanya kegiatan seperti ini akan menjadi edukasi bagi masyakarat khususnya bagi kaum akademisi. Mengapa demikian karena untuk kondisi saat ini televisi (TV) masih menjadi media utama bagi masyarakat sebagai hiburan dan mendapatkan informasi. Jika tidak bijak dalam penggunaannya maka kita akan terjebak dalam lingkaran yang dengan nilai negatif.

Ada satu kalimat yang menarik saya temuan dari materi yang diberikan. Kalimat tersebut berbunyi “tidak menempatkan diri sebagai gelas kosong di depan TV”. Kalimat tersebut memberikan makna bahwa kita harus bijak menggunakan media. Menyaring informasi dan jangan mudah terpropokasi. Harus lebih kritis dalam menerima informasi sehingga kita bisa melihat dari berbagai sisi. Mengapa demikian? karena tidak semua konten yang disajikan media televisi tersebut baik dan juga tidak semua konten yang disajikan media televisi tidak bernilai baik.

Ada empat cakupan yang berhubungan dengan literasi media, diantaranya yaitu:
1.        Literasi teknologi
Adalah kemampuan  memanfaatkan media baru seperti internet agar bisa memiliki akses dan mengkomunikasikan informasi secara efektif. Internet itu tak ubahnya seperti sebilah pisau. Internet tak bisa dihindarkan karena itu adalah dampak kemajuan zaman. Ketika tidak diukuti maka kita akan tertinggal. Internet sebagai pisau akan bernilai positif tergantung pada siapa yang menggunakan dan bagiaimana memahami pisau tersebut. Jika pisau dipahami untuk memotong buah maka berfungsi positiflah pisau tersebut. Tetapi sebaliknya, ketika pisau dipahami sebagai sesuatu yang negatif maka pisau tersebut akan berfungsi sebagai alat untuk menghilankan nyawa seseorang.
2.        Literasi informasi
Adalah kemampuan mengumpulkan, mengorganisasikan, menyaring, mengevaluasi dan berbetuk opini berdasarkan hal-hal tadi. Ini  bermakna ketika kita melihat suatu berita, informasi baik itu dalam bentuk tulisan dan lisan maka hendaklah kita lebih jeli dan lebih analitis. Tidak ditelan begitu saja apalagi sampai disebarkan kepada orang banyak. Apalagi Indonesia saat ini dilanda penyakit HOAX.
3.        Kreativitas media
Adalah kemampuan yang terus meningkat pada individu di manapun  berada untuk membuat dan mendistribusikan isi kepada khalayak berapapun ukuran khalayak. Ini bermakna media itu adalah ciptaan manusia. ciptaan itu harus terus dikembangkan agar tak kalah dengan persaingan. Sebuah media akan terus bisa eksis ketika memiliki sifat dinamis. Memenuhi kebutuhan pasar dan mengikuti perkembangan zaman.
4.        Tanggung jawab dan kompetensi sosial
Adalah kompetensi untuk memperhitungkan konsekuesi-konsekuesi publikasi secara online dan bertanggung jawab atas publikasi tersebut, khususnya kepada anak-anak. Ini bermakna apapun yang kita sebarkan dan ita buat di media tersebut hendaknya selalu memikirkan dampat positif dan negatif serta kepada siapa pasar yang kita tuju. (pengembangan materi literasi media dari KPID Riau)
Ada tujuh indikator literasi media menurut Jamieson & Campbell (2002), diantaranya yaitu:
1.        Masyarakat paham tentang isu-isu liputan media.
2.        Menyadari media bisa mempengaruhi gaya hidup, sikap dan nilai.
3.        Kritis terhadap pesan media.
4.        Mengembangkan sensitivitas terhadap isi media karena berbait dengan kebudayaan.
5.        Memahami persoalan pemilikan, financial, dan regulasi yang berpengaruh pada industri media.
6.        Memperhitungkan peran media dalam membuat keputusan individual.
7.        Mampu mempengaruhi media.

Bengkalis, 23 Oktober 2018
*Sumber gambar: Google

No comments

Powered by Blogger.