TEGAS DENGAN HATI
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Meski kita belum lama
berkenalan namun aku merasa ada suatu kemiripan. Bahkan banyak juga orang
mengatakan hal yang sama tentang kita. Bahkan tak jarang mereka menyarankan kita
untuk disegerakan terikat dalam sebuah jalinan yang namanya pernikahan. Aku tidak
tahu persis apa yang sesungguhnya kemiripan itu. Namun yang aku tahu sepertinya
diam-diam aku jatuh hati padamu. Aku merasa nyaman denganmu. Apakah ini
pertanda kita akan bersatu selamanya. Akupun tidak tahu, yang jelas do’a selalu
ku panjatkan agar kelak kita menjadi sepasang kekasih yang terikat dengan hati
yang sama-sama saling memiliki.
Berjalannya waktu menutut
kita harus memikirkan keseriusan dalam menjalani hubungan. Ini mengingat kita
tidak lagi muda seperti dahulu. Kita sama-sama sudah menginjak dewasa. Kita bukan
lagi sepasang kekasih tanpa arah yang memandang masa depan bukanlah prioritas. Sepasang
kekasih yang belum mengimpikan untuk hidup bersama dalam bantera rumah tangga. Tetapi
kita adalah dua hati yang sama-sama mengimpikan untuk kekal selamanya hingga
maut yang memisahkan kita.
Oleh karena itu, maafkan
aku sekiranya belakangan ini aku mulai mempertanyakan itu. Bertanya tentang
hubungan kita yang akan berakhir atau berlanjut seperti apa. Mungkin tuntutanku
membuatmu ragu. Ragu untuk memutuskan apa yang terbaik untuk kita. Aku mengerti
itu. Karena hatimu juga ada padanya. Dia yang lebih dahulu kau kenal. Orang selalu
ada untukmu disaat kau terpuruk dalam duka dan orang yang memapahmu ketika kau
terjatuh dalam sengsara.
Aku akan menunggu meski
kau meminta waktu. Waktu untuk mengambil keputusan agar tak salah dalam
menentukan pilihan. Tapi sadarilah, meski bukan saat ini lambat laun akan kita
hadapi. Sebuah kondisi dimana satu hati akan terluka baik aku maupun dia. Itulah
resiko dalam sebuah hubungan.
Semoga
bermanfaat.
Jember, 16
Agustus 2018
Sumber
gambrar : Google
No comments
Post a Comment