JIKA RINDU ITU HADIR
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Aku bukanlah sosok yang sering mengobral kata rindu
dalam menjalani sebuah hubungan antara kau dan aku. Sebisa mungkin menyembunyikannya
agar terlihat bahwa aku baik-baik saja. Tapi entah kenapa untuk kali ini aku
harus ingkar pada diri tentang prinsip yang selama ini dijalani. Maafkan aku
jika saat ini aku harus mengatakan bahwa “aku merindukanmu”. Barangkali agak
terkesan aneh bagimu karena selama ini aku tidaklah seperti ini, namun itulah
yang terjadi. Aku tak mampu lagi membendung rasa rindu yang menumpuk di dada
dan membuat hati terasa beku.
Rindu yang tidak terkendali
terkadang menimbulkan resah dalam jiwa, bertanya-tanya apakah engkau baik-baik
saja disana. Ada juga muncul perasaan curiga ketika tak ada kabar berita. Rasa ketakutan
akan kehilanganmu juga mulai menjelma sebagai makhluk yang mampu mengalahkan
logika. Logika yang mengatakan bahwa engkau tak akan kemana-mana atau berpaling
ke lain hati. Lebih parahnya lagi terkadang rindu juga merasuk hingga terbawa
ke dalam mimpi yang menambah ketakutan diri. Ada saja mimpi-mimpi yang tidak
mengenakan menghantui. Namun aku selalu mencoba untuk menenangkan diri agar
semua mimpi buruk itu tidak benar-benar terjadi.
Jarak memang membuat kita
harus banyak belajar dalam menyikapi sesuatu yang bernama rindu. Jika tidak
bijak maka akan mudah terjebak. Terjebak dalam prasangka yang sesungguhnya itu tidaklah
ada. Apalagi belakangan ini kau begitu sibuk dengan rutinitasmu yang akan
rentan munculnya kesalahaman. Saat ini aku tak bisa melihatmu kapanpun aku mau.
Seadainya saja aku punya sayap maka aku akan terbang kesana untuk menemuimu. Tapi
apalah daya aku bukanlah rajawali yang punya keunggulan diri. Yang ku bisa
lakukan hanyalah berdiam diri dan menunggu kabar darimu.
Adalah rindu yang membuat aku
mengerti tentang beberapa hal untuk kekalnya sebuah hubungan. Ketika rindu
melanda yakini bahwa ia disana juga sedang merasakan rindu yang sama. Percaya adalah
kunci utama. Jangan lekas berprasangka negatif namun bersabarlah untuk menunggu
kabar darinya. Dengan demikian ketengan diri akan kita dapatkan. Memang itu
berat. Kita akan berjuang melawan ego yang membuat semua fikiran negatif itu
muncul. Tapi lihatlah hasilnya perjunganmu tidak akan sia-sia, karena semuanya
akan berakhir dengan indah.
Semoga
bermanfaat.
Bengkalis, 07
Agustus 2018
Sumber
gambrar : Google
No comments
Post a Comment