MEMETIK MAKNA DARI SEBATANG PENSIL
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Maha
Agungnya Allah Swt, Sang pemilik jagat raya yang telah menciptakan langit, bumi
dan seisinya. Tidak ada satupun yang diciptakan tanpa mengandung nilai kebaikan
dan pembelajaran. Sebagai contoh, ketika kita melihat sebatang pensil maka yang
akan terfikirkan di benak kita hanyalah sebagai alat tulis. Namun di balik itu
semua sebenarnya terkandung makna yang bisa kita petik untuk pembelajaran dalam
mengharungi dunia fana.
Ada
beberapa makna yang terkandung dari sebatang pensil yang kita gunakan untuk
menulis. Pertama, pensil yang kita miliki tidak akan berfungsi ketika
tidak ada tangan yang membimbing dan menggerakkannya. Meski bebas untuk
menuliskan apa saja tetap saja tanpa tangan tersebut runcingnya ujung pensil
tidak akan berarti. Tangan tersebut adalah Allah Swt Sang pemilik kehidupan.
Dialah yang membimbing lahkah kita menuju kejayaan. Oleh karena itu jangan lupa
kepada-Nya agar hidup tak sengsara. Selanjutnya tangan yang dimaksud juga dalam
hal ini adalah diri kita sendiri. Kita bebas meraih apa saja selagi itu
positif. Semuanya akan tercatat dalam setiap lembaran kehidupan. Namun perlu
digaris bawahi bahwa apapun yang hendak kita raih perlu ada motivasi dan
tindakan untuk meraih mimpi.
Kedua, menulis tidak akan terasa nyaman
ketika pensil yang kita gunakan tidak tajam. Agar pensil tersebut tajam maka
kita merautnya berulang kali. Meski rautan yang kita lakukan membuat pensil
menderita namun selesai kita merautnya pensil kembali runcing dan berfungsi. Begitu
juga kehidupan kita. Penderitaan yang kita alami sebenarnya bukanlah untuk
membuat kita jatuh dan tak berdaya, melainkan kita sedang dipersiapkan untuk
menjadi pemenang. Dengan penderitaan kita menjadi lebih baik karena penderitaan
mengajarkan kita tentang sebuah pengorbanan.
Ketiga, temannya pensil adalah penghapus.
Pensil selalu mengizinkan penghapus untuk menghilangkan kata-kata yang tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam hidup juga begitu. Tidak ada manusia
yang tidak pernah melakukan kesalahan. Semuanya pasti pernah melewatinya. Tapi
pertanyaannya maukah kita menghapus kesalahan yang pernah diperbuat dan
menggantikannya dengan sesuatu yang lebih, baik hari ini dan akan datang.
Membuka lembaran baru untuk meninggalkan masa lalu.
Keempat, bagian yang terpenting dari sebatang
pensil sehingga mampu menuliskan ribuan kata bukalah terletak pada bagian luar
yang berwarna-warni sehingga memberikan kesan keindahan, melainkan terletak
pada arang yang berwarna hitam dan tersebunyi di bagian dalam. Jika kita lihat
di diri kita maka arang yang dimaksud adalah hati kita. Tanpannya wajah,
cantiknya paras rupa, kaya dan berharta tidak akan berharga ketika memiliki
hati yang tak bersih dan selalu ingin berbuat baik.
Kelima, sebuah pensil akan meninggalkan
goresan. Begitu juga dengan kita. Apapun yang pernah kita lakukan akan
meninggalkan goresan kehidupan. Ketika kita berbuat baik maka akan menjadi
catatan yang selalu diingat oleh orang. Oleh karena itu jangan sia-siakan
hidupmu hanya untuk meninggalkan goresan yang membuat pilu dan luka bagi
siapapun yang mengenang kita sebagai catatan buruk masa lalu.
Semoga
bermanfaat.
Bengkalis, 31
Juli 2018
*Sumber
gambar: Google
No comments
Post a Comment