TEPIAN HATI: PUING-PUING KENANGAN
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Setiap peristiwa
pasti meninggalkan kisah. Kisah yang ditinggalkan menjadi kenangan yang
membekas untuk diingat. Kenangan yang kita miliki ada dua bentuknya, bisa
berupa sesuatu yang baik sehingga kita senang utuk mengenang atau sebaliknya. Kenangan
atas apa yang pernah terjadi seperti bara api yang menyala. Ia bisa membakar jemarimu
ketika engaku berusaha untuk menggenggamnya. Namun pada kondisi yang lain ia
juga bisa menjadi penghangat dikala musim dingin telah melanda.
Semua orang
memiliki kenangan. Bahkan apa yang kita lakukan saat ini akan menjadi
puing-puing kenangan di hari esok. Semuanya
terkumpul rapi dalam benakmu yang tertuju pada satu kata yaitu “kamu”. Kenangan
akan menghampiri disaat kita mencoba untuk menghapus dan membuangnya jauh-jauh.
Ini adalah cara yang salah ketika kita menginginkannya untuk menjauh pergi. Mengapa?
Karena semakin kuat kita untuk menghapusnya, semakin kuat kita untuk
menjauhinya, semakin besar usaha kita untuk menguburnya, maka disaat itulah ia
akan hadir. Ia menjelma bagaikan raksasa yang menghancurkan jiwa, yang memporakporandakan
hati dalam tumpukan rindu yang menjadi-jadi. Membuat dada terasa sesak karena
menahan rindu yang tak terbalas. Benar kata kebanyakan orang “jangan berusaha
menyingkirkan kenangan, biarkan saja ia ada dibelangkangmu. Biarkan saja ia
mengikutimu, sampai saatnya ia akan jenuh dan dengan sendirinya ia akan pergi
meninggalkan kita”.
Jadikanlah bara
api kenangan sebagai pengahangat jiwa agar melangkah dengan semangat yang
menggelora bukan sebaliknya. Semuanya tergantung pada cara pandang kita dalam
melihatnya. Ingin menjadi energi positif maka letakkan kenanganmu jauh
dibelakang dan cukup sesekali melihatnya, jangan terus-terus. Atau sebaliknya,
jika menginginkan energi negatif maka letakkan kenangan di hadapanmu. Tetapi siaplah
dengan konsekuensi yang akan terjadi, langkahmu tak akan maju karena ada tembok
yang bernama “kenanangan” selalu membelenggu.
“Kenangan di masa lalu adalah vitamin agar
engkau melangkah maju”
Semoga
bermanfaat.
Bengkalis, 24
Juni 2018
No comments
Post a Comment