Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

TEPIAN HATI: DIMENSI MASA LALU





Oleh
Khairul Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)


Malam yang berganti dengan siang dan gelap yang berubah menjadi terang. Adalah rembulan yang mengajarkan matahari untuk bersinar di pagi hari. Adalah masa lalu yang mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dihari ini. Semuanya adalah masa lalu. Masa yang takkan pernah kembali, justru ia terus berputar mengikuti perputaran waktu yang silih berganti.

Masa lalu mengajarkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Masa lalu mengajarkanku untuk mengenal siapa diriku. Masa lalu mengajarkanku untuk tidak jatuh pada lubang yang sama. Masa lalu mengajarkanku tentang arti setia dan selalu percaya. Masa lalu mengajarkanku untuk mengerti tentang arti sebuah komitmen dan janji. Masa lalu mengajarkanku untuk mengenal makna hikmah dibalik sesuatu yang terjadi dan masalalu mengajarkanku untuk bisa meraih sesuatu dengan perjuangan tanpa alasan.

Oleh karena itu bersyukurlah karena kita memiliki masa lalu. Rasa sakit dimasa lalu adalah hal yang lumrah terjadi bagi hati yang pernah terpaut antara engkau dan aku. Jangan fikirkan aku meski pada saat itu keputusanmu membuat raga dan fikiranku terasa tak lagi menyatu. Seolah-olah berada pada sisi jurang, ragaku terjatuh meski fikiranku melarang untuk melakukan itu.

Tetapi alhamdulillah fikiran masih dominan sehingga mengalahkan raga meski tampak besar dan kuat untuk melakukannya. Tuhan sedang menguji apakah aku sanggup untuk melewati. Melewati rasa yang membuat hati menjadi lara karena egois yang tak bisa melihat sesuatu dengan kacamata logika. Logika yang mengatakan itulah cara Tuhan. Tuhan memberikan pelajaran jangan terlalu kuat untuk menggenggam sesuatu. Karena bisa jadi tanganmu akan sakit dan terbakar karena yang kau genggam adalah baja panas yang membuat kulit tanganmu mengelupas.
Semuanya hanya persoalan cara pandang dalam menilai kebersamaan. Karena tidak selamanya apa yang kita inginkan bersama dengan kita. Suatu saat ia akan pergi dan tak akan kembali. Bukankah sebelumnya kita tidak saling mengenal. Lalu mengapa aku begitu egois memaksakan engkau untuk bisa kumiliki. Maafkan aku.....


Biarkan masa lalu menjadi saksi bisu bahwa engkau dan aku pernah saling mengenal”

Semoga bermanfaat.
Bengkalis, 11 Juni 2018

*Sumber gambar: Google

No comments

Powered by Blogger.