SUKSES BIMBINGAN DENGAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen
STAIN Bengkalis dan Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Berbagai kendala yang dihadapi oleh
mahasiswa dalam mengerjakan skripsinya. Kendala tersebut bisa berasal dari
faktor internal mahasiswa itu sendiri dan bisa juga dari faktor eksternal
seperti dosen pembimbing. Meski dosen pembimbing bukanlah orang yang membuat
skripsimu namun tanpa persetujuan dan arahannya sekripsi yang dibuat tidak akan
ada artinya. Oleh karena itu menjaga hubungan baik dengan dosen pembimbing
sangat diajurkan dalam rangka mensukseskan proses bimbingan agar skripsi yang
dihasilkan bisa dilanjutkan dan berjalan dengan lancar ke depan. Ada beberapa
upaya yang harus dilakukan oleh mahasiswa dalam proses bimbingan dari awal
hingga akhir agar tidak mengalami kendala yang berarti dalam mengerjakan
skripsi, diantaranya adalah:
1.
Kenali dosen pembimbingmu
Mengenal
dosen pembimbing itu menjadi syarat utama dalam proses bimbingan skripsi. Banyak
permasalahan yang terjadi pada mahasiswa dimana skripsinya tidak pernah selesai
disebabkan mahasiswa dan dosen pembimbing tak sejalan. Mengenal bukan hanya tau
nama atau wajahnya saja melainkan mengenal karakter dosen pembimbing kita itu
yang paling utama. Apalagi bagi perguruan tinggi dengan sistem dimana dosen
pembimbing telah ditentukan tanpa bisa memilih. Jika sistem ini berlaku
tentunya kita harus memastikan mengerti dengan karakter dosen yang baru kita
kenal dan akan menjadi pembimbing kita
ke depan. Ketika kita mengenal karakternya maka akan mempermudah selama
proses bimbingan yang dilalui.
2.
Memberikan kesan baik
Seorang
pembimbing akan mau membimbing dengan maksimal ketika mahasiswanya memberikan
kesan yang baik kepadanya. Seperti sopan dan rapi dalam berpakaian. Penampilan
yang sopan dan rapi akan menjadi nilai plus bagi dosen yang membimbing, dimana akan
memberikan kesan bahwa mahasiswa menghargai dan menghormati siapa yang dihadapi
sebagai dosen pembimbingnya. Disamping itu kedisiplinan juga menjadi faktor
yang tak kalah pentingnya dalam menimbulkan kesan positif bagi dosen. Mahasiswa
yang disiplin akan memberikan kesan kepada dosen bahwa mahasiswa tersebut
betul-betul menghargai waktu dan sangat membutuhkan bimbingan dari dosennya.
Jadi, jangan biasakan dosen yang menunggu mahasiswanya tetapi biasakan
mahasiswa yang menunggu dosennya.
Selain itu yang
juga perlu juga diperhatikan adalah komunikasi. Seringkali mahasiswa lupa
dengan etika berkomunikasi dengan dosennya. Menghubungi dosen sama halnya dilakukan
ketika menghubungi teman sejawatnya. Ketika mengirimkan pesan lewat sms atau
bentuk lain seringkali melupakan bagaimana seharusnya mengetik pesan yang akan
disampaikan. Sebagai contoh harus mengucapkan salam terlebih dahulu,
menyebutkan nama, jurusan atau program studi, kelas dan inti dari isi pesan
yang akan disampaikan. Mengapa demikian
karena bukan hanya satu mahasiswa yang dibimbing dan tidak semua dosen yang punya karakter suka menyimpan
nomor kontak dari setiap mahasiswanya.
3. Mempersiapkan proses bimbingan
Sebelum
bimbingan maka buatlah janji terlebih
dahulu dengan dosenmu. Jangan datang tanpa janji karena bisa jadi ada pekerjaan
lain yang sedang dikerjakan oleh dosen pembimbing kita. Ketika ingin bertemu
maka persiapan sudah ada. Jangan datang dengat fikiran kosong dan tanpa membawa
apa-apa. Sebagai contoh pulpen saja tidak dibawa ketika bimbingan, itu sudah
menjadi kesan tidak baik bagi dosen, berarti mahasiswanya tidak ada persiapan.
Selain itu dosen itu suka dengan mahasiswa yang mampu berdiskusi dan berargumentasi.
Berikan kepercayaan kepada dosen bahwa kita menguasai apa yang dikerjakan.
Tunjukkan bahwa kita mampu. Tetapi ingat ya, argumentasi hendaknya didasarkan
pada dasar yang jelas seperti teori yang bersumber dari buku atau artikel yang
dibaca dari jurnal terbitan.
4. Menjadi pendengar dan pencatat yang baik
Seorang
mahasiswa memang diperbolehkan untuk berargumentasi tentang sebuah konsep yang
dipahami, tetapi tidak selamanya berpegang teguh pada fikirannya sendiri yang
dianggap benar. Mahasiswa harus membuka pola fikirnya. Ada waktunya mahasiswa
harus mendengar apapun yang disampaikan oleh dosennya. Jangan bersikeras untuk
berdebat sesuatu yang kita anggap benar ternyata itu tidaklah benar. Karena
bisa jadi mahasiswa belum sampai kepada apa yang difikirkan oleh dosen
pembimbing. Oleh karena itu ketika dosen menjelaskan maka catat setiap saran
yang diberikan, jangan mendengarkan saja tanpa ada catatan yang akan dibawa
pulang sebagai masukan untuk skripsi yang sedang dikerjakan.
Semoga bermanfaat.
Bengkalis, 30 Desember 201
*Sumber gambar: google
No comments
Post a Comment