ANALOGI KEHIDUPAN 9 : KERETA API KEHIDUPAN
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Diantara begitu banyak jenis alat
transportasi baik darat, laut maupun udara memang kereta api mendapatkan tempat
pertama bagiku yang paling disukai. Sehingga wajar ketika ada kesempatan
bepergian ke daerah yang memiliki alat transportasi tersebut aku lebih
memilihnya untuk menemani perjalan ketimbang yang lain. Ya, hari ini aku
kembali naik di atasnya dan duduk disamping jendela. Alasan untuk duduk di
dekat jendela bertujuan agar bisa melihat hamparan penghijauan, sawah
terbentang yang menghiasi perjalanan.
Sambil
menunggu keberangkatan di balik jendela aku melihat ke luar dan terdapat
deretan rel yang telah tersusun rapi dan siap untuk diberangkatkan. Kaki-kaki
beradu kesana-kesini untuk mencari gerbong sesuai yang dipesan. Tidak pernah
sepi, ini menandakan bahwa rutinitas kehidupan masih tetap berjalan nornal. Setiap
harinya penumpang silih berganti yang memenuhi ruang tunggu keberangkatan. Setiap
penumpang memiliki tujuan yang berbeda.
Keberangkatannya telah direncanakan, mau kemana, bertolak dari mana, gerbong
berapa dan jam berapa. Jangan sampai telat, jika telah maka siap-siaplah kita
akan ditinggal pergi. Kereta tidak akan mundur untuk menjemput kita melainkan
ia akan tetap berjalan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Berangkali
begitulah kehidupan kita. Waktu tidak akan pernah berhenti dan surut kembali.
Justru ia akan tetap berjalan sesuai roda kehidupan. Agar kita tidak terlindas
waktu maka ikutlah aturan hidup yang berlaku. Tetapkan tujuan kita. Rencanakan mau
kemana dan untuk apa kita ada. Apa capain yang hendak kita raih. Jangan sampai
kita menjadi seorang calon penumpang yang tak tau arah tujuan yang dituju. Buatlah titik tolak untuk menggapai sesuatu. Dari
mana kita melangkah dan berusaha. Sadari gembong kehidupan yang mana hendak
kita duduki. Apakah 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Semuanya tergantung pada pilihan
kita masing-masing dalam menggapai mimpi.
Disamping
itu agar capain dalam hidupmu bisa terwujud dengan maksimal maka jangan abaikan
waktu yang perlu dijaga dengan konsisten. Setiap capain ada target waktu yang
perlu diikuti dan diselasaikan. Jika tidak maka apa yang kita lakukan tak
ubahnya seperti seorang penumpang yang selalu ketinggalan kereta. Uang dan
tenaga telah dihabiskan namun hanya berakhir dengan sia-sia dan kekecewaan. Oleh
karena itu agar hidupmu tidak rugi maka sekali lagi ikutlah aturan hidup yang
telah ditetapkan bukan aturan sendiri yang selalu tidak sejalan dengan roda
kehidupan.
Semoga
bermanfaat.
Bandung, 09
Mei 2018
*Sumber
gambar: Google
No comments
Post a Comment