PELAJARAN HIDUP DIBALIK PERTUMBUHAN POHON KURMA
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Di bulan Ramadhan, kurma menjadi buah-buahan yang
diminati oleh masyarakat Muslim pada umumnya. Buah kurma dijadikan salah satu
menu wajib saat berbuka puasa. Sehingga tidak heran jika pada hari biasa buah
kurma sulit untuk ditemukan karena hanya dijual pada tempat-tempat tertentu
saja tetapi jika dibulan Ramadhan banyak sekali pedagang yang menjual dan mudah
untuk menemukannya. Islam menganjurkan untuk memakannya karena kurma mengandung
begitu banyak manfaat bagi manusia. Kandungan karbohidrat yang tinggi sangat baik
bagi tubuh manusia yang bisa menormalkan kadar gula darah.
Sehingga dengan kandungan
manfaat tersebutlah ketika bulan Ramadhan tiba para pembeli sibuk untuk
membelinya. Kurma adalah sejenis tanaman palma yang tumbuh di daerah timur tengah.
Ketika kita berkunjung ke daerah tersebut pastilah kita akan sangat mudah
menemukannya. Dibalik manfaat kurma bagi kesehatan manusia ternyata juga
mengandung pelajaran hidup yang diberikan. Kita bisa belajar dari pertumbuhan
pohon kurma. Inilah bukti bahwa apapun yang diciptakan Tuhan tak terlepas dari
nilai kebaikan dan pelajaran bagi manusia yang mau berfikir untuk mencerna
segala apa yang Tuhan ciptakan.
Apa itu? ya, seperti
penjelasan di atas tadi bahwa kurma tumbuh dan berkembang di daerah Timur
tengah. Kita ketahui timur tengah secara garis besar kondisi geografisnya
adalah kering, tandus, dan kerap kali dihantam badai gurun yang begitu dahsyat.
Tetapi pohon kurma bisa tumbuh di daerah gurun pasir tersebut. Berarti pohon
kurma adalah tanaman yang tahan banting yang bisa hidup didaerah gersang. Kekuatan
pohon kurma terletak pada akarnya yang menghujam ke dalam tanah atau pasir. Tanpa
akarnya yang kuat pastilah pohon tahan banting tersebut tidak akan bisa tumbuh
dan berkembang.
Agar akarnya bisa menghujam
jauh ke bawah teryata dipengaruhi oleh cara petani kurma ketika menanamnya. Biji
kurma dimasukan ke dalam lobang dan ditutup dengan batu. Mengapa mesti ditutup
dengan batu? Apa tidak menghambat pertumbuhannya? Tentu saja sebagian orang
mengatakan ia. Tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Justru dengan himpitan batu
dari atas membuat pertumbuhan pohon kurma harus berjuang keras dengan cara
memaksimalkan akar-akarnya sebelum mengangkat batu yang berat. Dengan demikian
wajarlah akibat akar yang kuat tersebut ketika badai menghantam pohon kurma
tidaklah gentar. Dengan kata lain tekanan dari batu yang menghimpit biji kurma
membuat akarnya menjadi kuat ke dalam bumi.
Hidup juga seperti itu. Inilah
prinsip yang mestinya harus kita pahami. Tekanan yang datang kepada kita
seperti masalah yang tak kunjung henti bukanlah pertanda bahwa Tuhan melemahkan
dan membuat kita mati. Malah sebaliknya. Tuhan ingin mengajarkan kepada kita tentang
sebuah perjuangan dalam menggapai dunia dan akhirat. Tekanan yang datang membuat kita memiliki
pondasi dan akar kehidupan yang kuat. Bukan hanya sekedar bertahan melainkan
kita bisa menyingkirkan batu masalah yang menjadi beban.
Oleh karena itu ketika
kita dihadapkan dengan berbagai masalah, maka marilah merubah cara pandang kita
terlebih dahulu. Cara pandang yang positif agar hidup dinikmati dan berakhir
dengan sesuatu yang positif pula. Tekanan hidup bukan untuk mematikan justru untuk
menjadikan kita sebagai mahkluk yang tangguh dan menjadi pemenang kehidupan.
Semoga
bermanfaat.
Bengkalis, 17
Mei 2018
*Sumber
gambar: Google
No comments
Post a Comment