Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

MAKSIMALNYA USAHA AKAN MELAHIRKAN SESUATU YANG LUAR BIASA


Oleh
Khairul Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)

Desaku memang masih terbilang asri. Hamparan hijau perkebunan sawit membuat mata dan otak terasa segar karena pemandangan alam yang terpancar. Sawit menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat desa. Sehingga tidak heran jika berkunjung ke desaku sulit sekali akan menemukan lahan yang tidak ditanami oleh tumbuhan yang bernama “sawit”.

Sebagai tumpuan hidup maka musim panen merupakan musim yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat desa. Karena dari sanalah masyarakat bergantung diri untuk terus bertahan hidup dari kebaikan alam yang memberi. Ada dua kali dalam satu bulan panen sawit dilakukan. Penghasilan yang diperoleh dari setiap kali panennya tidaklah sama. Kadang banyak dan kadang sedikit. Sehingga tidak sama dengan orang-orang yang bekerja dikantoran dengan penghasilan perbulan yang telah ditetapkan.

Ada hal yang menarik ketika aku berbicara dengan sesama petani sawit yang ada dilingkunganku mengenai penghasilan yang didapatkan setiap bulannya. Pada saat itu pembicaraan mengarah pada penghasilan yang didapatkan oleh petani A dan petani B. Petani A ini memiliki lahan luas yang ditanami dengan pulahan ribu pohon sawit di dalamnya. Sementara petani B hanya memiliki lahan yang sedikit dan ditanami hanya ratusan pohon sawit di dalamnya. Namun anehnya, meski petani B tidak memiliki lahan dan jumlah pohon sawit yang begitu banyak tetapi pengahasilan perbulannya mengalahi petani A yang lahannya sangat luas sekali. Keanehan tersebut membuat tanda tanya diantara kami mengapa itu bisa terjadi. Tanda tanya pun terjawab dengan informasi sesorang yang tahu banyak bagaimana petani B bisa punya penghasilan besar dari perkembunan sawitnya. Ternyata jurus jitunya adalah karena petani B betul-betul maksimal dalam mengeola perkebunan sawitnya, mulai dari bibit yang berkualitas, pupuk yang dijaga, kebersihan lahan yang diperhatikan dan lain sebagainya. Sehingga dengan maksimalnya dalam pengelolaan tersebut membuahkan hasil panen yang begitu luar biasa, bahkan satu tandan sawit bertatnya bisa mencapai ratusan kilo. Bayangkan saja jika dalam satu tandan beratnya 150 kg dan dalam satu pohonnya bisa menghasilkan dua tandan yang bisa dipanen maka dalam sepuluh pohon saja sudah bisa menghasilkan berat 3 ton. Sementara berbeda dengan petani A, ia tidak terlalu maksimal dalam mengelola sawitnya yang begitu luas. Mulai dari bibit yang seadanya, pupuk kadangkala dan kebersihanpun tidak dijaga. Sehingga meski lahannya luas namun berat buah yang dihasilkan tidaklah membanggakan.

Apa makna yang bisa kita ambil dari cerita di atas, yaitu cara kita dalam menggapai kesuksesan. Sesuatu yang besar belum tentu menjanjikan sesuatu yang besar ketika kita tidak melakukan dengan cara dan upaya yang besar pula. Tetapi sesuatu yang kecil (sederhana) akan menjadi besar ketika kita melakukannya dengan cara dan upaya yang besar. Besar disini mengarah pada cara dan tindakan yang optimal. Optimal itu sendiri mengarah pada cara keja yang berbasis pada totalitas meski berada pada ruang dan waktu yang terbatas. Pemahaman ini perlu ditanamkan dalam diri. Karena seringkali kita menginginkan sesuatu yang besar namun seringkali juga tidak diimbangi dengan cara dan upaya yang besar pula. Berawallah dari sesuatu yang sederhana namun lakukan itu dengan cara dan upaya yang maksimal. Sehingga dari kesederhanaan itu  sesuatu yang besar akan kita dapatkan. Sebagaimana pepatah mengatakan “sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit”, dan pantun lama mengatakan “berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.


Semoga bermanfaat.
Bengkalis, 04 Februari 2018

*Sumber gambar: Google

No comments

Powered by Blogger.