ANALOGI KEHIDUPAN 1 : RODA KEHIDUPAN

Oleh

Khairul Azan

(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)

Semua orang pasti pernah merasakan dimana ia berada pada titik terendah kehidupan. Bahkan tak jarang pada fase ini banyak diantara kita yang berputus asa seolah-olah itu adalah akhir dari segalanya. Fikiran sempit mulai menghantui sehingga melakukan tindakan yang tak boleh diikuti. Ya, inilah manusia yang dibekali dengan segenap kelebihan namun dibalik kelebihan juga terdapat kelemahan yang membuat manusia tak mampu bertahan.

Apa yang disebutkan di atas adalah sifat manusia dalam menjalani kehidupan yang terbatas. Terbatas karena dunia bukanlah distinasi terakhir melainkan hanya persinggahan sementara yang bersifat fana. Jika diibaratkan dalam sebuah perjalanan panjang, maka kita hanya diberikan kesempatan untuk berteduh sejenak di bawah pohon rindang dengan semilir angin yang membuat kadang kita lupa dengan destinasi utama. Destinasi utama adalah akhirat sebagai kehidupan kekal yang tak akan ada batas.

Karena dunia hanya sementara maka jangan terlalu memusingkan kehidupan di dunia yang seringkali membuat kita terlena. Seringkali kita melawan arus yang memaksa kehendak kita harus terwujud. Padahal hidup adalah road map Tuhan yang mengusai alam semesta dan seisinya. Semua tidak ada yang kebetulan. Semuanya ada dalam genggaman-Nya.

Jika kita berputus asa berarti kita tidak percaya bahwa Tuhan punya kuasa. Oleh karena itu jalani hidup dengan semangat untuk terus memberikan manfaat. Jika saat ini kita jatuh dalam jurang yang dalam, maka bangkitlah. Bedirilah dengan kokoh karena kesempatan untuk hidup masih Tuhan berikan. Jika saat ini kita berada pada kondisi yang paling bawah maka ingatlah bahwa hidup itu seperti roda. Roda yang terus berputar kadang di atas dan kadang di bawah. Begitu juga sebaliknya jika saat ini kita sedang berjaya maka jangan terlena dan lupa, ingatlah bahwa sekali lagi hidup itu seperti roda, yang kadang di atas dan kadang di bawah. Tidak selama kita di atas dan tidak selamanya kita di bawah.

Semoga bermanfaat.

Bengkalis, 28 Februari 2018

*Sumber gambar: Google