LENTERA HATI 6 : BELAJARLAH DARI SEBATANG PENSIL
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Apapun yang
kita lihat, rasakan dan temukan sebenarnya mengandung banyak pesan tentang
kehidupan. Inilah bukti keagungan Tuhan yang telah menciptakan manusia dan
seisi-isinya yang harus kita renungkan sebagai bahan pelajaran. Salah satunya adalah
pensil. Pensil adalah salah satu alat tulis yang digunakan orang untuk menulis.
Meski telihat sederhana namun dibalik sebatang pensil tersimpan begitu banyak
makna.
Ada beberapa
makna yang bisa kita petik dari sebatang pensil. Pertama, sebatang pensil akan berfungsi ketika diraut. Pada proses
perautan, sebatang pensil barangkali akan sedikit terasa sakit namun kesakitan
tersebut akan berubah menjadi sesuatu yang lebih baik dengan memiliki ujung
pensil yang tajam. Begitu juga dengan kehidupan kita. Kita sering mengalami
penderitaan dan kesedihan tapi yakinlah penderitaan dan kesedihan itu akan
berubah menjadi sesuatu yang lebih baik dengan lahirnya pribadi-pribadi yang
terbaik dimasa mendatang.
Kedua, temannya pensil adalah penghapus. Pensil
bertugas untuk menulis sementara penghapus bertugas untuk menghilangkan tulisan
yang seyogyanya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pensil tidak pernah
marah kepada penghapus ketika penghapus menjalankan fungsinya. Kehidupan kita
juga seperti itu. Tidak ada seorang manusia yang tidak melakukan kesalahan. Tapi
pertanyaannya maukah kita menghapus kesalahan dimasa lalu untuk menghadirkan
suatu perubahan yang baru. Perubahan menjadi lebih baik dan perubahan untuk
menjadi yang terbaik.
Ketiga, bahan terbentuknya sebatang pensil adalah
kayu dan grafit. Namun yang terpenting dari sebatang pensil bukanlah terletak
dari kayu sebagai bagian luar namun grafitlah sebagai bagian dalam yang bisa
menghasilkan sebuah tulisan. Begitulah kehidupan. Kita tidak akan bisa
menjalani hidup dengan baik ketika melalaikan unsur kekuatan di dalam diri.
Keempat, pensil selalu meninggalkan bekas. Bekas
yang ditinggalkan akan dikenang ketika pensil menghasilkan tulisan yang pastas
untuk dikenang. Sekali lagi kehidupan juga seperti itu. Ketika ingin kita
selalu dikenang orang maka jadilah manusia yang pantas untuk dikenang. Buatlah
bekas kehidupan yang baik agar kita selalu memberikan manfaat bagi orang lain.
Batam, 17 Januari
2018
*Sumber
gambar: Google
No comments
Post a Comment