LENTERA HATI 11 : BAHAGIA ITU SEDERHANA
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Semua orang pasti menginginkan
kebahagiaan dalam hidupnya. Ingin punya banyak uang agar hidupnya bahagia.
Ingin punya mobil mewah agar hidupnya bahagia. Ingin punya rumah gedongan agar
hidupnya bahagia. Ya, itu semua ingin kita wujudkan tak lain tak bukan hanya
untuk satu kata “bahagia”. Tetapi anehnya setelah semua yang diimpikan bisa
terwujud namun kebahagiaanpun seolah-olah tak pernah kita rasakan. Yang ada
hanyalah rasa gelisah dengan fasilitas hidup yang Tuhan telah berikan.
Sementara itu jika kita lihat di luar sana, mereka yang hidup sederhana dan pas-pasan,
kais hari ini untuk makan hari ini. Mereka masih bisa tertawa lepas ketika
menikmati makanan dengan sepiring nasi dan lauk yang seadanya. Meski belum ada
jaminan untuk hari esok bisa bertahan hidup namun hidupnya begitu bahagia.
Jadi, apa
sesungguhnya kebahagiaan itu? apakah hidup dalam kemewahan baru bisa dikatakan bahagia?
Ya, itu bisa saja karena standar kebahagiaan itu beragam tergantung sudut
pandang kita masing-masing. Tapi sebanarnya meski kita tidak hidup dalam
kemewahan kebahagiaanpun juga bisa kita dapatkan. Mengapa demikian? Karena
kebahagiaan itu sangat sederhana. Kesederhanaan itu muncul dalam pribadi
manusia yang selalu bersyukur.
Orang yang
selalu bersyukur maka hidupnya akan selalu bahagia. Ia tidak terbebani dengan
apa yang belum didapatkan melainkan ia selalu menikmati apa yang telah di
dapatkan. Ia tidak selalu menatap kelangit tetapi ia selalu bersyukur karena
masih diberikan kesempatan untuk menginjakkan kaki di bumi. Ia tidak menunggu
kesempurnaan namun ia akan menyempurnakan apa yang telah didapatkan. Sehingga
ada kata-kata bijak yang dikeluarkan oleh seorang teman ketika bediskusi dalam
sebuah group, ia mengatakan “bahagia itu bukan ditemukan melainkan kebahagiaan
itu diciptakan”. Makna diciptakan disini bukanlah mencari sesuatu yang belum
ada melainkan menikmati sesuatu yang sudah ada. Karena apapun yang ada pada
diri kita itu adalah nikmat yang tak terhingga. Kebahagiaan itu bukan untuk
sekelompok orang atau orang tertentu saja melainkan kebahagiaan untuk semua
orang, dan kebahagiaan itu bukan hanya pada aspek tertentu atau pada tempat
tertentu melainkan pada semua aspek dan ada dimana-mana.
Bengkalis, 27
Januari 2018
*Sumber
gambar: Google

No comments
Post a Comment