GORESAN CINTA PENA 4 : SISIHKAN SEDIKIT SAJA WAKTUMU UNTUK MENULIS
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Satu hari ada 24 jam. Dalam satu minggu ada 7 hari, dalam
satu bulan ada tiga puluh hari dan dalam satu tahun ada 365 hari. Sekarang mari
bertanya, berapa jam yang kita sisihkan dalam satu hari, minggu, bulan atau
tahun untuk menulis?. Sebagian besar akan menjawab sedikit sekali bahkan
cenderung tidak ada. Kita disibukkan dengan pekerjaan kantor, pekerjaan rumah
dan lain-lain. Sehingga seringkali kita mengatakan tidak ada waktu untuk menulis.
Padahal waktu begitu panjang. Satu jam saja dalam satu hari kita sisihkan untuk
menulis coba banyangkan jika itu dilakukan setiap harinya tentu begitu banyak
karya yang kita hasilkan dalam setiap tahun.
Jangan banyak-banyak dua
halaman saja tulisan yang kita hasilkan dengan ukuran kertas A4, font 12 dan spasi
1,5 setiap harinya, jika dikalikan 30 hari maka kita sudah menghasilkan tulisan
sebanyak 60 halaman dalam satu bulan. Bayangkan jika itu kita lakukan secara
konsisten maka dalam waktu dua bulan saja kita sudah bisa menerbitkan sebuah
buku dengan jumlah 120 halaman, lumayan tebal bukan untuk ukuran buku solo
apalagi bagi penulis pemula seperti kita. Sehingga kalikan saja dalam satu tahun
kita akan mengahasilkan buku sebanyak 6 judul.
Menyisihkan waktu adalah
kunci suksesnya seorang penulis. Inilah barangkali yang dilakukan oleh
penulis-penulis hebat di luar sana. Ada Tere Liye dengan karya novelnya yang
luar biasa banyak. Ada Bapak Hernowo Hasim yang mempu menulis buku sebanyak 24
judul dalam kurun waktu 4 tahun dan ada lagi penulis-penulis hebat lainnya yang
tak disebutkan satu persatu-satu dalam tulisan ini. Apa yang dilakukan mereka
adalah capaian yang luar biasa. Jika kita mengatakan kita sibuk mereka lebih
jauh sibuk dibandingkan kita. Lantas mengapa kita tidak bisa seperti mereka. Jika
dikatakan mereka itu adalah orang-orang pintar kita juga pintar. Mengapa? kita
dengan meraka sama-sama bukan, dibekali akal dan kemampuan. Jadi itu semua
bukanlah alasan mengapa kita sampai saat ini tak mampu untuk menulis.
Oleh karena itu mulailah
menulis. Kita akan menyesal jika kita tidak menulis hari ini. Inilah yang aku
rasakan, mengapa tidak dari dulu aku menulis. Jika dari dulu pasti aku telah
memiliki karya yang begitu banyak. Tapi yasudahlah. Saat ini aku tidak mau lagi
mengulangi masa lalu. Jika dulu kita tidak mau menulis maka mulai hari ini
paksakan diri untuk menulis. Mengapa demikian? Karena kita hidup di dunia ini
hanyalah sebentar. Sepintar apapun kita, setinggi apapun ilmu yang kita miliki
ketika kita mati ia akan terkubur bersama dengan runtuhan tanah yang dijatuhkan
untuk menutupi kubur kita. Tapi ia akan tetap hidup untuk memberikan manfaat
bagi generasi penerus ketika ilmu yang kita miliki dituangkan dalam karya yang
menunjukkan bahwa kita pernah ada. Ada untuk diri dan ada untuk lingkungan dan
orang-orang disekitar kita. Jika saat ini aku yang menulis maka suatu saat aku
akan ditulis. Ditulis dalam deretan orang-orang yang menebarkan keharuman dengan
mengikat ilmu yang bermanfaat.
Bengkalis, 24 Januari 2018
*Sumber gambar: Google

No comments
Post a Comment