Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

NASIHAT IBU : ANGGAP TUJUANMU TELAH DEKAT




Oleh
Khairul Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)

Desaku adalah sebuah desa yang damai dan jauh dari hiruk pikuk layaknya kota yang penuh dengan kebisingan. Ketenangan itu terjadi karena memang desaku tidaklah seramai seperti desa lain yang padat akan penduduknya. Bahkan jumlah penduduk yang ada bisa dihitung jari. Disamping itu desaku juga berada di daerah yang masih dikelilingi oleh rimbunnya hutan belantara dengan kicauan burung yang menggoda. Tetapi meski  demikian kami hidup rukun dan tentram.

Tidak ada istilah pegawai Negeri Sipil (PNS) yang keuangannya telah terjamin dalam keluarga kami, kami hanyalah petani yang hidupnya sangat tergantung pada kebaikan alam untuk memberi. Sehingga tidak heran alam sangat dekat dengan kehidupan yang menghiasi masa kecilku bersama teman-teman. Aku sering diajak oleh orang tuaku untuk ikut bersamanya ke sawah. Sawah adalah tempat bermainku ketika aku masih duduk di bangku SD (Sekolah Dasar) dan tempatku membantu orang tua.

Itu adalah masa-masa indah yang takkan pernah aku lupa. Berlari di atas pematang sawah sambil menerobos rerintikan hujan membuat masa kecilku sangat berwarna. Memancing ikan dan menangkap burung yang merusak tanaman padi. Itu yang aku lakukan bersama-sama teman. Tertawa bersama dan gembira bersama. Ini adalah kesenangan tersendiri yang barangkali tidak akan pernah ditemukan pada anak-anak saat ini apalagi yang bermukin di daerah perkotaan yang kehidupannya serba mewah. Pasti tidak pernah merasakannya. Apalagi kecanggihan teknologi seperti sekarang ini membuat anak-anak tidak lagi mengenal mainan yang berhubungan dengan alam. Mereka sibuk dengan Gadgetnya masing-masing sehingga lupa dengan teman sebaya untuk berinteraksi.

Tidak ada sepeda pada saat itu apalagi sepeda motor seperti yang dimiliki anak-anak zaman sekarang. Aku pergi ke sawah bersama orang tua hanya dengan berjalan kaki yang beralaskan sandal kumuh yang membuat hidup terasa betul-betul berarti. Sehabis pulang sekolah maka akupun ikut orang tua untuk pergi ke sawah. Jarak antara rumah dan sawah bisa dikatakan sangat jauh sekali jika diukur dari sisi lamanya dengan hitungan jalan kaki, dimana jaraknya kurang lebih 7 km. Itu aku lakukan setiap hari. Sehingga sering juga aku merasa lelah dan tak berdaya untuk melanjutkan langkah. Seringkali aku mengeluh karena penghujung jalan terlihat semakin jauh. Tapi yang membuat aku selalu kuat adalah “Ibu”. Ibu begitu kuat. Ia tidak pernah mengeluh dengan keadaan yang membuatnya barangkali juga merasa jenuh. Tapi apalah daya semuanya harus dilalui demi keberlangsungan hidup dan masa depan anak-anaknya.

Pernah suatu hari ketika aku merasah jenuh dan tak mampu melangkah lagi, ibuku memberikan motivasi “nak jika kamu ingin sampai pada ujung sana (akhir jalan), maka lakukan apa yang ibu sarankan. Kamu lihat diujung sana ada pohon kelapa yang tinggi dan pohon itu adalah tanda bahwa kita telah sampai pada tujuan kita (sawah). Ya, saya lihat Buk. Sekarang bayangkan bahwa kelapa itu sangat dekat dan letakkan pohon kelapa itu sejengkal di hadapanmu. Pasti kamu tidak akan merasa letih ketika kamu melangkah tertatih-tatih”.

Ternyata itulah jurus jitu mengapa ibu telihat begitu kuat dalam menelusuri jalan kehidupan yang kadang-kadang memaksa diri untuk berhenti. Itu betul sekali, karena aku merasakan sendiri setelah melakukan apa yang disarankan. Jalan yang jauh terasa dekat karena diri merasa bersemangat. Bahkan sampai saat ini nasihat itu tak pernah aku lupakan justru itu selalu dipegang sebagai obat ketika aku merasa langkahku mulai terhenti dan semangatku mulai melarikan diri. Nasihat di atas penuh akan motivasi bagi siapun yang sedang mengejar mimpi yang terkadang terhambat karena merasa lelah tak berdaya ditengah jalan.

Ketidak mampuan kita sebenarnya bukanlah karena tidak mampu. Tetapi karena fikiran kita sendirilah yang membuat seolah-olah kesuksesan itu begitu jauh dan takkan pernah bisa digapai satu persatu. Oleh karena itu anggaplah mimpimu sudah dekat. Dengan berfikiran seperti itu semangat akan muncul kembali walaupun sebelumnya cenderung menurun.  Bayangkan apa yang kita cita-citakan akan segera terwujud.  
  
Semoga bermanfaat.
Bengkalis, 28  Desember 2017
*Sumber gambar: Google

No comments

Powered by Blogger.