Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

MENJEMPUT MIMPI



Oleh
Khairul Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)

 Orang (bermental) miskin memiliki ciri-ciri: berfikir lebih keras dari Profesor, namun bertindak lebih sedikit dari orang buta”. – Jack Ma.

Ada tiga tipikal manusia di dunia ini dalam memandang sebuah kesuksesan. Tipikal pertama saya katakan sebagai pemimpi sejati yang tak berarti. Tipikal ini lebih cederung selalu bermimpi atau bercita-cita tinggi namun semunya tak pernah terjadi. Ia ingin punya harta yang banyak,  ingin punya rumah yang bagus, punya pesawat terbang dan lain-lain, namun itu hanya sebatas angan-angan yang tak pernah diwujudkan. Kedua, yaitu orang yang punya mimpi atau cita-cita yang tinggi dan ada tindakan untuk mewujudkannya. Hanya saja tipikal kedua ini lebih bersifat selalu kalah dengan keadaan. Ia punya mimpi dan mau melakukannya, namun ketika berbenturan dengan masalah ia langsung berputus asa tak mau lagi mengejarnya. Ketiga, adalah orang yang punya mimpi atau punya cita-cita tinggi, mau melakukannya dan tak pantang menyerah.

Beberapa tipikal di atas sering kita jumpai dikalangan kita. Lalu muncul pertanyaan, manakah diantara beberapa tipikal tersebut yag paling berhasil diterapkan?. Jelas jawabannya adanya tipikal ketiga. Mengapa demikian? Karena kesuksesan itu bukan hayalan yang hanya sebatas angan namun kesukesan adalah kombinasi antara mimpi dan kenyataan. Antara befikir dan tindakan. Mimpi adalah modal awal dalam meraih kesukesan. Namun sebuah mimpi besar tidak akan terwujud ketika kita tidak mau melakukannya dalam tindakan nyata.

Ya, begitulah kesuksesan. Sebagaimana kutipan di atas dijelaskan. Kesuksesan sebenarnya ada di dalam diri kita masing-masing. Kitalah yang membuat kesuksesan itu bisa terwujud dan kita jugalah yang menutup sebuah pintu kesuksesan. Kesukesan akan tertutup ketika kita kaya akan fikiran namun miskin akan tindakan. Disamping kesuksesan juga akan menjauh dari kita ketika kita selalu kalah dengan keadaan yang memaksa. Kalah dengan keadaan disini dimaknai selalu menyerah ketika menemukan masalah dan berhenti tak mau mengejar mimpi.

Mimpi perlu dijemput agar ia tidak berpaling kelain hati. Dalam menjemput mimpi kita diajarkan menjadi seorang penyerang yang tangguh layaknya dalam permainan sepak bola. Tangguh dalam mengahadapi lawan yang ada didepan kita dan tangguh dalam merebut bola. Seorang penyerang tidak akan berputus asa ketika telah berlari kesana kemari namun bolapun tak kunjung didapatkan. Melainkan ia akan tetap berusaha dalam mendapatkan bola. Strategi pun mulai bermunculan dibanaknya dan tindakanpun mulai dirubah.

Alhasil buah dari kegigihannya tersebut akhirnya bolapun diraihnya. Ya, kesuksesan jga sama seperti itu. Dimana kita tidak hanya butuh fikiran saja namun juga butuh tindakan untuk merealisasikan sebuah fikiran dalam menggapai kesuksesan. Dimana dalam tindakannya tidak akan terlepas dari kegagalan dan kegagalan. Namun jangan berputus asa jadikan kegagalan sebagai bagian dari jalan kesuksesan.


Semoga bermanfaat.
Bengkalis, 12 Desember 2017

*Sumber gambar: Google

No comments

Powered by Blogger.