SUKSES ADALAH BUAH DARI KESABARAN
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
“Apa yang belum terwujud saat ini yakinlah akan terwujud
dimasa yang akan datang”
Inilah hukum
alam dimana manusia hanya punya kewajiban untuk berencana namun hak untuk menentukan
hasil terletak pada sang pemilik dunia dan siisi-isinya. Ketika kita jatuh maka
yakinlah Allah sedang mengajarkan kita
untuk bangkit. Bangkit menjadi manusia yang kokoh untuk bediri. Jadilah seperti
anak kecil yang sedang belajar berjalan. Tidak akan normal seorang anak ketika
ia langsung bisa berjalan tanpa ada jatuh beberapa kali. Ketika kita jatuh maka
yakinlah Allah sedang mengajarkan kepada kita untuk bersabar. Sampai masanya
kesabaran yang kita lakukan akan membuahkan hasil yaitu ‘kesuksesan”.
Seperti tulisanku
sebelumnya bahwa sukses itu adalah sebuah proses. Proses identik dengan
kesabaran yang menyertai. Tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi ketika
seorang ibu dan ayah tidak sabar mendidik anak-anaknya hingga tumbuh menjadi
manusia yang berguna. Tidaklah indah
sebuah lukisan melainkan ada kesabaran yang menyertai di dalam jiwa sang
pelukis. Tidaklah jadi sebuah gedung pencakar langit melainkan ada kata sabar
dari sang pembuat kontruksi untuk melakukan tahapan demi tahapan. Begitulah kehidupan.
Apapun kesuksesan
yang kita raih adalah buah dari kesabaran yang kita miliki. Meskipun memakan
waktu lama dan getirnya kehidupan yang harus dilalui namun yakinlah semua yang
kita lakukan akan indah pada waktunya. Semua catatan perjuangan dan pengorbanan
adalah diari terindah yang akan menjadi teman setia dikala kita telah memegang
prediket kesuksesan. Dengan catatan tersebut membuat kita senantiasa sadar
bahwa segala sesuatunya tidaklah serba instan yang semudah membalikkan telapak
tangan.
“Jika engkau tak belajar bersabar dalam
pahitnya kegagalan, engkau tak akan sampai pada manisnya keberhasilan” –
Mario Teguh.
Kesabaran dalam
menjalani hidup penuh akan harapan positif tentang sesuatu. Meski pahit di awal
namun akan manis diujungnya. Hidupnya penuh ketegaran dalam melewati segala
tantangan dan rintangan. Ketika hari ini tidak terjadi maka berusahalah untuk
esok menggapainya. Ketika esok tidak kunjung terwujud maka lakukanlah kembali. Sampai
Tuhan benar-benar percaya bahwa kita mampu mengembannya. Tuhan tidak akan
memberikan sesuatu kecuali kita mampu mengembannya. Begitulah kasih sayang
Tuhan kepada kita.
Tuhan tidak
pilih kasih kepada hambanya. Tetapi hambanyalah yang selalu pilih kasih
terhadap Tuhannya. Ketika sukses lupa akan segalanya namun ketika jatuh baru
mencari siapa sang pemberi kesuksesan. Kesabaran dalam meraih kesukesan
mengajarkan diri untuk tabah dalam menghadapi masalah yang semua itu adalah
ujian agar kita naik kepada level yang lebih tinggi. Berfikiran positiflah
kepada Tuhan dan katakan pada diri kita ketika gagal dalam meraih sesuatu
bukanlah gagal untuk selamanya melainkan Tuhan sedang mengajarkan kepada kita
untuk “Bersabarlah” bahwa ada sesuatu yang lebih baik dari apa yang kita
fikirkan yang sedang Tuhan persiapkan.
“Orang yang sabar itu bisa melihat masa depan
dengan ilmunya, sehingga ia selalu mampu bertahan dengan tujuan dan
cita-citanya” – Imam Nawawi.
Semoga
bermanfaat.
Bengkalis, 19
November 2017
*Sumber
gambar: Google

No comments
Post a Comment