Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

RAJIN MEMBACA AKAN MEMPERKAYA KUMPULAN KATA

Oleh
Khairul Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)

Salah satu permasalahan besar bagi seorang penulis yang baru ingin mulai menulis adalah “ingin memulai dari mana?”. Ini adalah kalimat yang sering diungkapkan teman-teman yang ingin menulis namun tidak pernah kesampaian. Ya, permasalahan ini juga menjadi faktor terbesar bagi saya ketika dulu ingin menulis. Namun alhamdulillah permasalahan tersebut bisa teratasi dengan semangat yang ada di dalam diri karena melihat teman-teman lain sepertinya sudah begitu menikmati menulis sebagai sebuah kebutuhan dan hobi. Darisanalah saya berfikir mereka bisa kenapa saya tidak, bukankah saya dengan dia dan mereka sama, sama-sama punya akal dan sama-sama manusia yang diberikan kesempatan.

Berbicara kebingungan ketika ingin mulai menulis biasanya disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya ada yang disebabkan karena kurang percaya diri (PD) dikarenakan masih pertama, ada juga yang disebabkan karena idenya yang tak kunjung tiba, dan yang terakhir karena sulit untuk merangkai kata karena belum terbiasa. Beberapa faktor tersebut adalah hal yang biasa dialami oleh penulis pemula seperti kita. Namun jangan berputus asa, karena setiap ada kemauan pasti ada jalan yang menyertai, setiap ada jalan maka itu adalah kesempatan. Kesempatan jangan disia-siakan namun manfaatkan kesempatan menjadi sebuah kekuatan.  

Oleh karena itu, berdasarakan permasalahan di atas lewat tulisan ini saya ingin sedikit bercerita tentang apa yang dialami ketika ingin menulis. Tulisan ini tidak bersifat menggurui namun hanya sebatas berbagi, dan juga bukan berarti tulisan saya sudah baik justru masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Dalam kesempatan ini saya tidak akan menyentuh permasalahan “karena kurang PD atau kurang Ide” seperti yang dijelaskan di diatas melainkan saya hanya akan membahas tentang sulitnya merangkai kata. Mengapa faktor PD dan kurang ide tidak saya bahas dalam bagian ini karena kedua permasalahan tersebut telah saya jelaskan pada bagian sebelumnya.

Ya, sulitnya merangkai kata diawal menulis bukanlah lagi rahasia yang perlu disembunyikan namun itu sudah menjadi rahasia umum yang lazim dirasakan oleh penulis pemula. Termasuk saya sendiri. Saya dulu selalu iri ketika melihat teman-teman begitu asyiknya menulis seolah-olah kata demi kata yang keluar tak pernah ada habisnya. Sehingga sering saya mencari tau apa sebenarnya yang menjadi jurus jitu agar kata tak pernah punah, agar kalimat tak pernah berhenti melainkan sambuung menyambung bagaikan gerbong kereta api seperti apa yang dia dan mereka lakukan.

Ternyata jurusnya sangat sederhana, yaitu rajin membaca. Tapi ingat ya sederhana bagi yang mau berusaha untuk mulai membaca namun akan terasa berat bagi yang tidak mau menjadikan membaca sebagai lahapan tiap hari. Ketika tidak mau membaca maka buang jauh-jauh hasrat untuk menjadi penulis. Karena membaca dan menulis itu tak ubahnya seperti sepasang sepatu yag tak akan bisa terpisahkan.

Banyak hal yang akan menunjang tulisanmu ketika kita rajin membaca apapun itu. Disamping menambah wawasan sebagai bekal munculnya ide dan gagasan, dengan membaca juga akan membantu kita dalam menemukan kata demi kata sebagai bahan dasar dalam menggoreskan ide dan gagasan yang dimiliki dalam bentuk tulisan. semakin banyak buku yang kita baca maka semakin banyaklah kata yang akan muncul. Semakin banyak kita membaca semakin bertambah pulalah ilmu dalam menemukan pola sebuah tulisan. Semakin banyak membaca maka kata yang kita rangkai akan semakin bewarna dan berkualitas.

Mengapa itu semua bisa terjadi karena dengan membaca memberikan ruang kepada otak untuk menyimpan kosa kata baru yang barangkali belum kita dapatkan sebelumnya. Dengan kosa kata yang terkumpul maka kita tidak akan sulit lagi untuk memikirkan kata apa yang bagus untuk mengisi sebuah tulisan. Bahasa sederhanya “kita telah memiliki bank kata”. Oleh karena itu rajinlah membaca. Apapun itu, baik buku yang tingkat keilmiahannya lebih tinggi dan terkesan kaku atau novel yang bahasanya lebih mudah dipahami karena tidak ada aturan baku.

Semua bacaan yang kita baca akan menunjuang dan membantu kita dalam menyusun kosa kata dalam sebuah tulisan. Inilah yang saya lakukan. Ketika menulis buku yang terikat dengan aturan baku seperti buku ajar maka saya lebih banyak membaca buku-buku yang serupa dengan tingkat ilmiahnya lebih diperhatikan. Tetapi ketika saya ingin menulis buku diluar buku ilmiah tersebut maka saya lebih banyak membaca buku-buku novel dan sejenisnya. Itu sangat membantu sekali.

Sehingga alhamdullah saat ini yang saya rasakan adalah ketika membaca satu kalimat dari buku yang saya baca maka akan muncul beberapa kalimat baru yang bisa saya tuliskan sebagai bahan dasar dari tema yang hendak saya angkat.

Inilah sekilas catatan pribadi tentang pengalaman menulis. Silahkan dicoba, semoga bermanfaat dan menginspirasi para penulis. Aminnn..

Bengkalis, 19 November 2017
*Sumber gambar: Google



No comments

Powered by Blogger.