SEBUAH BUKU NOVEL
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Tidak ada
satu orangpun dimuka bumi ini yang tidak menginginkan kesuksesan. Semua
menginginkannya. Kesuksesan yang diraih tentunya berbeda antara satu dengan yang
lain. Berbeda dalam proses dan berbeda pada hasilnya. Ada yang mengatakan
sukses itu ketika berlimpahan harta. Orang yang memiliki harta berlimpah itulah
orang yang sukses, dan ada juga yang mengatakan bahwa sukses itu ketika
memiliki jabatan. Jabatan strategis ditempat kerjanya itulah orang yang sukses.
Sementara itu dalam pandangan yang lain sukses itu dipahami bukan hanya sebatas
memiliki harta berlimpah atau uang maupun jabatan, namun ketika ia mampu
memberikan manfaat bagi orang banyak maka itulah orang yang sukses.
Berbicara kesuksesan
memang sesuatu yang bersifat individual. Tergantung pribadi masing-masing dalam
memandang kesuksesan bagi dirinya seperti apa. Meski memiliki perbedaan paling
tidak kesuksesan itu dapat dipahami dalam makna yang sama adalah kemajuan. Orang
yang maju lebih baik dari sebelumnya itulah orang yang sukses. Baik itu
secara keuangan atau harta, jabatan dan mampu
memberikan manfaat bagi orang banyak.
Meraih kesuksesan
tak ubahnya seperti sebuah buku. Orang-orang bijak mengatakan bahwa lembar
pertama adalah tulisan yang Tuhan telah tuliskan berupa kelahiran kita
sementara lembar terakhir adalah masa-masa dimana jatah hidup kita telah
berakhir berupa kematian yang Tuhan telah tuliskan. Kapan hari kematian itu
tiba, tentunya menjadi kuasa Sang pemilik alam semesta. Adapun lembar setelah
kelahiran dan sebelum kematian Tuhan berikan tintaNya kepada kita masing-masing
ingin menulis cerita seperti apa. Ketika ingin menjadi orang yang sukses maka
tulislah jalan cerita yang mengarah kepada kesuksesan. Apa yang kita tulis akan
menentukan apa yang kita raih. Apa yang kita lakukan akan menentukan
keberhasilan dikemudian hari. Jika kita kita menulis jalan cerita yang biasa
saja maka akan mendapatkan hasil yang biasa juga. Begitu juga sebaliknya. Tetapi
perlu diingat ibarat sebuah buku novel, apa yang kita tulis tidak akan menarik
ketika jalan ceritanya terlalu datar. Hanya berisikan tulisan kebahagiaan atau
kesenangan saja, tetapi akan lebih menarik ketika dibumbui dengan adanya
masalah dan perjuangan dalam goresan tinta yang kita tuliskan.
Semoga
bermanfaat.
Bengkalis, 18
Desember 2018
*Sumber
gambar: Google

No comments
Post a Comment