TEPIAN HATI: SEBUAH KOMITMEN
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Pagi telah kembali dengan udara
dingin yang menyelimuti. Tapi aku tidak kawatir akan menjadi beku, karena
mentari mulai menampakkan diri untuk menghangatkan tubuh. Lihatlah ia, begitu
cerah meski malam menahlukkannya. Hari ini ia menjadi sang raja penguasa dikala
siang telah tiba. Begitu juga denganmu, meski kemaren hariku penuh masalah
namun kehadiranmu hari ini membuat semua masalah pergi karena cahayamu yang mampu
membangkitkan motivasiku. Kau sama halnya seperti mentari, bedanya hanya sedikit,
jika mentari adalah sang raja sementara kau adalah ratu bagi kehidupanku.
Mencintaimu
memang tak pernah ku rencanakan. Bahkan dulu aku sama sekali tak
menginginkanmu. Sering kita bertemu namun kita begitu acuh. Pernahkah kau ingat
ketika kita bertemu dimasjid kampus tempat kita beradu nasib untuk merubah pola
fikir dan sebagai titik awal untuk merubah kehidupan keluarga. Bahkau kau sama
sekali menganggapku teman biasa. Tapi inilah hati, akan tersentuh tanpa kita
paksa dan sadari. Sekarang semuanya telah berubah, kau dan aku menjadi kita.
Tertawa bersama
membuat hari menjadi indah. Menghadapi masalah denganmu membuat hidup menjadi lebih
berwarna. Terkadang kita menjadi layaknya seorang teman, terkadang kita menjadi
layaknya seorang kakak dan adik, dan adakalanya aku menjadi seorang ayah yang
sok melarang ketika kau ingin melakukan sesuatu yang tidak wajar. Ya, indah
bukan. Begitulah keseruan diantara kita dalam menapaki masa-masa indah. Kata terindah
kita adalah cinta. Bahasa terindah kita adalah kelembutan. Tujuan terindah kita
adalah hidup bersama di masa depan. Usaha terindah kita adalah kesetiaan dan
pengharapan terindah kita adalah do’a yang selalu dimohonkan kepada Tuhan. Kau dan
aku tenggelam dalam lautan rindu yang membuat dada terasa menyesakkan. Kau dan
aku tidak tahu apa arti atau definisi setiap balada rasa yang kita rasa, tapi
paling tidak aku mulai menyadari mungkin kita telah terjebak dalam komitmen
yang terencana.
Jangan pergi,
tetaplah bersamaku. Kita lepaskan perahu yang terikat di dermaga dan kita
dayung bersama untuk menuju kebahagiaan menuju pintu surga.
“cinta bukan menuntut tapi saling mengerti
tentang kekurangan diri”
Semoga
bermanfaat.
Bengkalis, 08
Juni 2018
*Sumber gambar:
Google

No comments
Post a Comment