PERBEDAAN ITU INDAH
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
“Dan berpeganglah kamu
semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. “
(QS. Ali Imran : 103)
Stabilitas negara mulai tercabik-cabik
oleh isu teroris yang menggelitik. Atas nama agama nyawa tak lagi berharga.
Atas nama agama ketentraman dan kedamaian mulai sirna. Atas nama agama kita
mulai berpecah belah. Apakah itu layak dikatakan atas nama agama? Tentu saja
tidak. Karena tidak ada satu agamapun yang mengajarkan untuk berpecah belah dan
berbuat keonaran dimuka bumi ini. Krisis toleransi menjadi penyebab perpecahan
itu terjadi. Seolah-olah mata hati telah mati dan logika tak lagi berfungsi. Kita
tidak lagi bisa memandang dengan dua belah mata tetapi hanya memperhatikan
sudut pandang yang terkadang hanya menonjolkan egois semata.
Saudaraku, perbedaaan
adalah rahmat untuk memperkokoh bangunan ummat. Perbedaan-perbedaan yang muncul
diantara kita sebenarnya tidaklah perlu dipersoalkan justru dijadikan kekuatan
agar kita semua bisa berjaya. Ini perlu dipahami mengingat saat ini banyak
sekali diantara kita yang sepertinya alergi dengan perbedaan-perbedaan yang
tejadi yang mengakibatkan konflik yang semakin menjadi-jadi. Indahnya perbedaan
tak ubahkanya seperti pelangi yang muncul setelah gerimis mengundang ditengah
hari. Lihatlah pelangi itu, indah bukan. Ya, indah. Keindahan yang dimunculkan
akibat adanya perbedaaan warna yang memberikan kekuatan. Bayangkan saja apalah
jadinya pelangi ketika tidak ada warna yang berbeda menyertai.
Perbedaan adalah
sesuatu yang tak akan bisa kita hilangkan. Karena kita diciptakan dengan
perbedaan oleh Tuhan. Ketika kita memaksakan untuk sama berarti kita juga
menentang Tuhan yang telah menciptakan kita. Saudaraku, lihatlah tubuhmu. Kita menjadi
kuat karena ada kaki, tangan, mata, telinga, kepala, mulut, hidung, gigi,
rambut dan organ lainnya yang membentuk suatu sitem bagi tubuh kita. Mereka berbeda
dan tidak sama. Tapi pernahkah kaki memaksakan tangan untuk menjadi seperti dia
(kaki), pernahkan mata memaksakan mulut untuk menjadi sepeti dia (mata),
pernahkan hidung memaksakan gigi untuk menjadi seperti dia (hidung), tidak. Justru
mereka saling memahami dan saling empati dan membantu. Ketika kaki terluka maka
tangan segera mencari obatnya dan mata akan meneteskan air kesedihan atas
kesakitan yang dirasakan. Begitulah cara kerja mereka.
“Perbedaan itu indah, tidak perlu sama. Hanya butuh saling
mengerti”.
Semoga
bermanfaat.
Bengkalis, 03
Juni 2018
*Sumber
gambar: Google
No comments
Post a Comment