KETIKA AL – QUR’AN HADIR BERSAMAMU 3 : SUKSES ADA DI TANGANMU
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
“Sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga
mereka
mengubah diri mereka sendiri”
Q.S. Ar-Ra’d:11
Ada pertanyaan menarik yang
dilontarkan seorang sahabat. Pertanyaannya mengarah pada dua hal yaitu nasib
dan takdir. Pertanyaannya kurang lebih berbunyi “apakah nasib dan takdir itu
bisa dirubah?”. Menurut saya secara pribadi nasib itu bisa dirubah sementara
takdir itu tidak. Mengapa demikian, karena nasib itu adalah konsekuensi yang
harus diterima seseorang akibat suatu pilihan. Nasib baik terjadi ketika kita
memilih untuk melakukan sesuatu yang terbaik. Begitu juga sebaliknya nasib
tidak baik akan terjadi ketika kita memilih untuk tidak berbuat sesuatu yang
terbaik. Sebagai contoh katika kita memilih untuk mengendarai kendaraan dalam
keadaan mengantuk dan terjadi kecelakaan itu adalah nasib, kita dan harus
menerima atas pilihan yang telah kita tetapkan. Begitu juga dengan seorang
miskin yang ingin kaya. Ia akan bisa menjadi kaya ketika ia giat dalam berusaha
dan bekerja.
Sementara itu,
berbeda dengan takdir. Takdir tidak bisa dirubah. Ia merupakan ketentuan Tuhan
yang tak bisa diganggu gugat. Sebagai contoh kita terlahir sebagai seorang laki-laki
atau perempuan, kita terlahir dari keluarga kaya atau miskin, kapan kita lahir
dan mati, itu adalah takdir Tuhan.
Dengan demikian
dapat dipahami bahwa nasib itu bisa dirubah karena berasal dari pilihan
manusia. Sedangkan takdir itu tidak bisa dirubah karena berasal dari ketentuan
Tuhan sang pemilik alam semesta. Lalu muncul pertanyaan “apakah sukses itu
adalah bagian dari nasib atau takdir?”. Tentunya sukses adalah bagian dari
nasib. Oleh karena itu sesuatu yang keliru kiranya jika ada yang mengatakan
ketika melihat orang lain sukses itu adalah takdir Tuhan. Padahal itu adalah
nasib atas apa yang dilakukan.
Saudaraku hidup
itu adalah pilihan. Mau kekiri atau kenan. Segala sesuatu ada konsekuensinya. Ketika
kita memilih untuk kalah maka selamanya kita akan kalah. Tetapi ketika kita
memilih untuk menang maka kemenangan akan menghampiri kita. sesuatu yang
bijaksana ketika kita maksimal dalam berusaha. Ingat sebuah pepatah mengatakan “apa
yang kita tanam itulah yang kita petik”. Tidak perlu berburuk sangka kepada
Tuhan namun tetaplah berusaha dengan segenap kekuatan. Tidak perlu iri
dengan apa yang orang lain dapatkan tetapi
manfaatkan peluang yang Tuhan telah berikan. Tidak perlu meratapi nasib buruk
sendiri melainkan buatlah pilihan yang terbaik saat ini. Apa yang dipilih saat
ini itu adalah gambaran tentang kesuksesanmu dikemudian hari.
Semoga
bermanfaat.
Bengkalis, 06
April 2018
*Sumber
gambar: Google
No comments
Post a Comment