GORESAN CINTA PENA 18 : TENTANG SEBUAH KOMITMEN
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Sekali lagi saya mengusung
tema ini untuk bahan tulisan hari ini. Menurut saya ini penting untuk dipahami
ketika kita ingin menjadi penulis. Ini seringkali terjadi diantara kita sebagai
penulis pemula yang masih mencari pola, bahkan tidak menutup kemungkinan ini
juga terjadi pada penulis-penulis yang sudah menekuni dunia menulis sebagai
sebuah profesi sekalipun. Apa itu? ya, komitmen.
Sebagaimana tulisan saya sebelumnya bahwa menulis itu mudah untuk dilakukan, apa saja yang kita
rasa, lihat dan ketahui bisa menjadi bahan tulisan. Tetapi dibalik kemudahan tersebut
juga terdapat begitu banyak kesulitan. Salah satunya adalah komitmen dalam
menulis. Menjaga komitmen itu sangat sulit. Diawal kita sangat menggebu
berjalannya waktu ketika tidak dijaga maka komitmen akan memudar. Berbagai alasan
kita jadikan pelarian karena kita tidak lagi menulis. Mulai dari waktu yang
tidak ada hingga pekerjaan yang menumpuk juga menjadi alasan utama.
Ada beberapa cara yang
bisa dilakukan untuk menjaga komitmen dalam menulis. Beberapa cara tersebut
diantaranya adalah:
Jangan
mencari alasan untuk tidak menulis
Menjaga komitmen menulis
itu urusan keteguhan hati dan fikiran yang menyatu. Keteguhan hati dan fikiran
tersebut menjelma dalam tindakan yang secara konsisten untuk dilakukan. Agar keteguhan
hati dan fikiran tetap menyatu maka jangan pisahkan ia dengan alasan-alasan
yang membuat menulis seperti sesuatu yang tak mampu lagi dilakukan. Alasan hanya
akan membuat komitmen menulis menjadi hilang. Oleh karena itu hindari alasan. Dahulukan
menulis bukan kalimat-kalimat yang menjadi alasan untuk tidak menulis.
Jadikan
menulis sebagai kebutuhan
Menulis itu sebenarnya
berhubugan dengan kebiasaan. Ketika sudah terbiasa maka menulispun bukan lagi
menjadi sesuatu yang langka dan berat untuk dilakukan. Kebiasaan untuk terus
menulis akan melahirkan sebuah
kebutuhan. Ketika sudah butuh maka akan mengarah pada ketergantungan. Tidak
menulis aja satu hari maka akan terasa ada yang hilang dalam kebiasaan diri.
Ingat
impianmu di awal ingin menjadi penulis
Setiap orang pasti
memiliki mimpi. Salah satunya bisa jadi kita menulis adalah impian yang harus
diwujudkan. Mimpi yang telah kita ukir di awal harus benar-banar terwujud. Ketika
tidak, maka kita hanya akan menjadi orang yang berjalan di tempat dengan
segundang mimpi dan perencanaan. Mimpi begitu banyak tapi tak kunjung terwujud
karena kita melakukan separuh hati. Perencanaan begitu banyak namun tak pernah satu
persatu menjadi tindakan. Oleh kerena itu ketika komitmen menulismu melemah
maka ingatlah dengan mimpi-mimpi besarmu yang telah dibuat semasa dulu. Hari ini
saatnya mengeksekusi mimpi menjadi suatu yang nyata yaitu menulis.
Ayo menulis.....................
Bengkalis, 25 April 2018
*Sumber gambar: Google
No comments
Post a Comment