GORESAN CINTA PENA 13 : INGIN JADI PENULIS? MAKA MENULISLAH
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Menulis itu sebenarnya
bukan hanya berhubungan dengan bakat saja melainkan lebih kepada kemauan untuk
mencoba. Itulah yang paling penting. Banyak orang ingin menulis namun tak bisa
menulis karena tak pernah mencoba, yang terbayang dalam benaknya menulis adalah
pekerjaan yang begitu berat untuk dilakukan. Padahal menulis itu sama halnya
dengan berbicara, apa yang kita bicarakan sebenarnya bisa jadi sebuah tulisan. Sehingga
dapat dibanyangkan bukan semakin banyak kita berbicara maka seharusnya semakin
banyak pula tulisan yang mampu kita hasilkan.
Syarat untuk menjadi seorang
penulis sangat sederhana, apa itu, ya menulislah. Tulislah tentang apa saja
yang sedang terfikirkan. Keluarkan semua yang ada difikiran kita dalam bentuk
tulisan. Jangan bimbangkan apakah tulisan kita dibaca orang atau tidak,
dikritik atau tulisan kita begitu tak bermakna. Namun menulislah terlebih
dahulu, kerena tugas kita hanya menulis urusan membaca biarkan orang lainnya
melakukan dan menilainya. Jangan fikirkan tulisan kita apakah sudah berkualitas
atau belum namun sekali lagi menulislah. Karena sebagai penulis pemula kita
akan belajar untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas ketika kita telah
menulis. Percuma kita berfikir sesuatu yang terbaik tentang tulisan yang hendak
kita hasilkan namun menulis tak pernah dilakukan.
Aku pernah menulis sebuah
catatan pembuka dalam buku “Aku Ingin Jadi Penulis: Kiat Menulis Bagi Pemula”.
Catatan tersebut berbunyi “Belajar Menulis yang Baik Adalah Belajar Menulis
Sambil Menulis”. Belajar menulis sambil menulis menitik beratkan pada proses
untuk menjadi penulis hebat. Semakin sering kita menulis maka semakin banyak
ilmu menulis yang kita dapatkan. Mulai dari kata-kata yang tepat untuk sebuah
ide dan lain-lain. Sehingga bisa
dikatakan belajar menulis sambil menulis adalah belajar secara otodidak.
Catatan kecil di atas
betul-betul aku alami ketika mengawali hobi dalam dunia menulis. Sebelumnya
yang terbayang dalam benak menulis itu memang susah sekali dan seringkali rasa
tidak percaya diri menjadi belenggu yang mematikan semangat beliterasi. Setelah
dilakukan ternyata ketakutan yang selama ini dirasakan tidaklah demikian. Semuanya
terbantahkan ketika aku menulis. Benar kata orang belajar sambil melakukan (learning by doing) itu lebih baik
ketimbang belajar dan belajar tapi tak pernah melakukan. Memang rasa tidak
percaya diri seringkali menjadi kendala awal sebagai seorang penulis, namun
rasa percaya diri akan muncul ketika kita telah mampu menghasilkan satu
tulisan. Tidak percaya? Silahkan di coba. Apalagi ketika tulisan kita di like
atau di komen oleh orang lain ketika kita berbagi lewat sosial media yang
dimiliki. Barulah menganggukkan kepala menunjukkan bahwa kita sebenarnya bisa
menulis. Tapi ingat ketika sudah menghasilkan satu tulisan jangan senang dan
berhenti menulis, tetapi tetaplah menulis dan terus menulis. Jika berhenti maka
kepercayaan diri akan kembali menurun sehingga semangat menulis kembali redup.
Ayo
menulis.....................
Bengkalis, 8 Maret 2018
*Sumber gambar: Google
No comments
Post a Comment