Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

Selamat Datang di Laman Lentera Kehidupan

JEJAK SANG MAHASISWA 7 : LULUS KULIAH DAN MENCARI KERJA





Oleh
Khairul Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)

Sebagian orang sepakat kuliah itu berat namun bagiku setelah lulus kuliah itulah yang paling berat. Ya, inilah yang kurasakan pasca topi toga sudah di atas kepala dan ikral sarjana menggema dalam seremonial wisuda di audiotorium Hotel Labersa. Ikral mengarah pada janji dan tanggungjawab dalam menebarkan manfaat bagi masyarakat sebagai kaum intelektual.

Semester delapan merupakan semester akhir bagiku untuk menuntut ilmu di UIN Suska Riau. Setelah wisuda, ijazah pun aku terima sebagai bukti seorang sarjana. Seperti mahasiswa pada umunya dengan berbekal ijazah S1 aku mencoba untuk melamar kerja dengan harapan bisa membantu keuangan keluarga ketika aku telah bekerja. Sebenarnya orang tuaku menginginkan untuk pulang dan bekerja dikampung halaman saja, tapi aku berusaha meyakinkan keluarga agar aku bisa tetap tinggal di Pekanbaru sebagai kota tempat aku menuntut pendidikan tinggi. Ini kulakukan dengan tujuan untuk merasakan perjuangan bagaimana sulitnya mencari kehidupan di tengah kota metro politan. Karena banyak orang mengatakan hidup di kota itu sangat sulit.

Ternyata apa yang dikatakan orang benar adanya. Meski tinggal di Pekanbaru sudah empat tahun ketika aku kuliah dulu, namun sangatlah berbeda setelah aku lulus kuliah. Jika dulu kegiatanku lebih banyak ke kampus namun sekarang, masuk sekolah keluar sekolah, masuk perusahaan keluar perusahaan, masuk bank keluar bank, dengan satu tujuan mengantarkan lamaran pekerjaan dan berharap ada panggilan setelah lamaran mereka terima. Ternyata ini memang perjuangan yang luar biasa setelah lulus kuliah. Puluhan lamaran ku masukkan, memang dipanggil untuk tes namun tidak ada satupun yang lulus.

Aku hampir berputus asa, apalagi selama enam bulan tinggal di Pekanbaru pasca wisuda aku belum juga mendapatkan pekerjaan. Beban semakin besar sebagai sarjana pengangguran. Apalagi ketika ada orang yang bertanya tentang statusku. Sudah berkerja atau belum? Bekerja dimana? ya, itu sungguh menjadi beban psikologis tersendiri yang membunuh karakter diri. Belum lagi tuntutan orang tua agar pulang ke kampung saja. Tapi alhamdulillah rasa putus asa tersebut cepat teratasi, aku bangkit kembali untuk meraih sebuah mimpi. Aku kembali mencoba untuk memasukkan lamaran kebeberapa sekolah dan perusahaan. Dari sekian banyak lamaran yang dimasukkan akhirnya aku berlabuh pada satu perusahaan. Perusahaan tersebut bernama PT. Milennium Penata Future yang bergerak dibidang saham. Kantornya ada di gedung Surya Dumai Pekanbaru lantai empat. Pada saat itu Surya Dumai adalah satu-satunya gedung kaca tertinggi di Pekanbaru. Aku masih ingat betul ketika aku dipanggil untuk tes tertulis dan interview. Tanpa berfikir panjang akupun mengiakan panggilan pekerjaan yang diinformasikan oleh salah satu staf diperuhaan tersebut. Keesokan paginya aku berangkat untuk tes tertulis dan interview. Setelah melalui beberapa rangkaian tes alhamdullah aku mendapat kabar bahwa aku lolos dan diterima.

Senang luar biasa itulah yang dirasakan. Itu terjadi karena sudah lama sekali rasanya menjadi sarjana penganguran. Meski tidak sesuai dengan ijazahku yang secara nota bene seharusnya mengabdi ke sekolah malah masuk keperusahaan yang tak pernah terbayangkan. Tapi yasudahlah. Bagiku ini adalah peluang, bisa jadi suatu saat melalui pekerjaan tersebut akan menjadi batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan yang betul-betul sesuai dengan keahlianku. Dan singkat cerita inilah awal pekerjaanku setelah lulus kuliah dimana aku ditempatkan pada posisi konsultan keuangan.   

Semoga bermanfaat.
Bengkalis, 24 Februari 2018

*Sumber gambar: Google


No comments

Powered by Blogger.