REKRUTMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
A. Pendahuluan
Setiap organisasi tak terkecuali sekolah sebagai lembaga
pendidikan tentunya berhubungan dengan yang namanya sumber daya manusia (SDM). Untuk
mendapatkan SDM yang berkualitas itu tidak mudah, butuh proses yang terangkum
dalam manajemen SDM yang efektif. Salah satu aktifitas manajemen SDM setelah
perencanaan adalah rekrutmen. Rekrutmen dalam sebuah sekolah dibedakan menjadi
dua tujuan. Pertama, rekrutmen SDM
guna mengisi posisi baru karena sekolah itu baru dibuka. Kedua, rekrutmen dilakukan
guna mengisi kekosongan posisi yang disebabkan pertumbuhan sekolah yang
mengakibatkan pada perubahan struktur, fungsi dan tanggungjajwab. Semakin besar
sebuah sekolah maka semakin besar pulalah jumlah SDM yang dibutuhkan.
B. Pengertian Rekrutmen SDM Sekolah
Rekrutmen adalah proses menarik para calon tenaga kerja
tepat guna untuk menempati beberapa posisi yang dibutuhkan. Samsudin (2009)
mengartikan rekrutmen adalah proses mendapatkan sejumlah tenaga kerja yang
kualifaid untuk jabatan/pekerjaan tertentu dalam organisasi. Lebih lanjut Singodimojo
(2000) juga memberikan pandangan terkait apa yang dimaksud dengan rekrutmen. Rekrutmen
merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan
dalam suatu organisasi. Disamping itu hal senada juga diungkapakan Harvey dan
Bowin (1996) yang mengatakan bahwa “recruiting
may defined as the process of seeking, attracting and identifying a pool of
qualified candidates in sufficient number to fill current and future workforce
needs”.
Adapun tujuan
dari rekrutmen adalah untuk memberikan ruang kepada pihak sekolah untuk memilih
calon SDM yang sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Dimana keberhasilan sebuah proses rekrutmen sangat
ditentukan oleh dua hal, yaitu: kualitas dan kuantitas. Kualitas mengarah
kepada kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh calon tenaga kerja yang melamar. Sedangkan
kuantitas mengarah pada jumlah calon tenaga kerja yang melamar. Kualitas dan
kuantitas para pelamar sangat
berpengaruh dalam proses rekrutmen yang dilakukan. Semakin banyak jumlah calon
tenaga kerja yang melamar maka semakin besar pulalah peluang sekolah untuk
mendapatkan SDM yang berkualitas.
Disamping itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
sebagai filosofi rekrutmen. Pertama, apakah
rekrutmen dilakukan guna mempromosikan SDM yang sudah ada atau sebaliknya. Kedua, penekanan pada aspek tujuan.
Apakah hanya sekedar mengisi kekosongan saja atau betul-betul berfungsi sebagai
sistem kerja yang kehadirannya sangat dibutuhkan dalam menentukan keberhasilan
sekolah dalam jangka panjang. Ketiga, memastikan
kedalaman komitmen yang dimiliki oleh calon SDM yang dibutuhkan. Keempat, perihal keadilan dan kejujuran
dalam proses rekrutmen.
C. Sumber Rekrutmen
SDM Sekolah
Proses rekrutmen SDM diawali dengan pencarian calon tenaga
kerja dan berakhir dengan adanya sejumlah lamaran yang diterima oleh pihak sekolah.
Sumber rekrutmen terbagi menjadi dua bagian, yaitu internal dan eksternal
(Sutrisno, 2010).
1. Sumber Internal
Bagian ini mengarah pada proses pencarian tenaga kerja
dengan memanfaatkan SDM yang telah ada disekolah. Cara ini memiliki keuntungan,
yaitu: 1) calon tenaga kerja yang direkrut telah memahami budaya yang terjadi
dilingkungan sekolah tersebut dengan baik sehingga tidak perlu lagi penyesuaian
ketika ia terpilih untuk menduduki posisi yang ditawarkan. 2) Meningkatkat loyalitas
dan semangat kerja karena adanya sistem karir yang jelas. 3) Meminimalisir pembiyaan
dalam proses perekrutan. Adapun kelemahan dari cara ini adalah terbatasnya calon
tenaga kerja potensi dengan memiliki ide-ide yang baru.
Adapun teknik yang digunakan melalui
sumber internal ini pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu: pengumuman (job posting) dan rekomendasi
a) Pengumuman (job
posting)
Teknik ini dilakukan dengan cara pihak sekolah mengumumkan
posisi jabatan yang kosong kepada seluruh SDM yang ada. Dimana semua SDM punya
hak yang sama untuk menduduki posisi yang dibutuhkan. Mereka diberikan
kebebasan untuk bersaing secara sehat dengan cara mengajukan lamaran secara
formal kepada pihak yang bertanggungjawab menerima lamaran.
b) Rekomendasi
Proses rekrutmen
dilakukan berdasarkan rekomendasi dari tenaga kerja lain dalam sekolah tentang
seseorang yang layak untuk mengisi kekosongan posisi tersebut. Orang yang merekomendasikan
tentunya mengetahui keahlian dan kemampuan orang yang direkomendasikan. Dimana
keahlian dan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan apa yang dipersyaratkan.
2. Sumber Eksternal
Pada bagian ini pihak sekolah berusaha menarik calon
tenaga kerja yang berasal dari luar organisasi. Ada beberapa cara yang
dilakukan oleh pihak sekolah dalam merekrut calon tenaga kerja baru dengan menggunakan sumber eksternal ini.
a) Pelamar langsung dan rekomendasi
Pelamar langsung adalah sebuah proses penarikan dimana calon
tenaga kerja datang langsung meskipun pihak sekolah tidak mempublikasikan bahwa
sedang membuka lowongan pekerjaan. Sedangkan rekomendasi adalah proses
penarikan calon tenaga kerja melalui rekomendasi seseorang karena orang yang
merekomendasikan mengetahui tentang potensi yang dimiliki oleh orang yang
direkomendasikan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh sekolah. Cara ini
biasanya terjadi karena adanya hubungan dekat antara pihak sekolah dengan pihak
yang merekomendasikan.
b) Iklan surat kabar dan brosur
Cara ini adalah media yang paling sering digunakan oleh
sekolah untuk menarik calon tanaga kerja. Pengggunaan cara ini terbilang
efektif karena informasi bisa menyebarkan kesebagian besar orang yang sedang
mencari pekerjaan. Dimana cara yang dilakukan adalah menyebar informasi melalui
penggunaan media surat kabar dan brosur.
c) Agen tanaga kerja pemerintah
Agen tenaga kerja pemerintah dimaknai sebagai proses
pencarian tenaga kerja yang melibatkan campur tangan pemerintah sebagai bagian
dalam perekrtutan. Sebagai contoh rekrutmen guru melalui CPNS (Calon Pegawai
Negeri Sipil).
d) Agen tenaga kerja swasta
Istilah agen tenaga kerja swasta memang belum terlalu femiliar
dalam lembaga pendidikan. Apalagi sekolah negeri. Cara ini hanya sebagian kecil
diterapkan oleh sekolah-sekolah swasta yang berada di kota-kota besar. Cara ini
menggunakan sistem rekrutmen melalui jasa lembaga konsultan yang menyediakan
tenaga kerja yang siap kerja. Dimana pihak sekolah dalam hal ini tidak terlibat
langsung dalam proses perekrutan karena semuanya telah diurus oleh lembaga yang
diajak kerjasama.
e) Perguruan tinggi
Sistem ini dilakukan melalui kerjasama antara sekolah dan
perguruan tinggi. Caranya bisa menyaring lulusan yang punya potensi untuk
magang terlebih dahulu di lembaga pendidikan yang sedang membutuhkan tenaga
kerja baru tersebut. Ketika kinerjanya bagus maka bisa jadi akan direkrut untuk
menempati posisi yang dibutuhkan.
Daftar bacaan
1. Harvey, Don and Bowin, Robert Bruce. 1996. Human Resource Management – An Experiental
Approach. New Jersey: Prentice Hall Int, Inc.
2. Samsudin, Sadili. 2009. Manajemen Sumber Daya Manausia. Bandung: CV Pustaka Setia.
3. Singodimejo, Markum. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: SMMAS.
4. Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Semoga
bermanfaat.
Bengkalis, 5
Januari 2018
*Sumber
gambar: Google
No comments
Post a Comment