PDCA: SIKLUS KENDALI MUTU PENDIDIKAN
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen
STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Lambannya sebuah sekolah untuk maju
bukan karena faktor pembiayaan dan fasilititas yang tidak tersedia melainkan
sistem penjaminan mutu yang belum terjaga untuk konsisten dalam pelaksanaannya.
Mengimplementasikan mutu bukan hanya butuh pemahaman saja tentang apa itu mutu
namun juga butuh pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan alat-alat
manajemen mutu. Ketika ini dilakukan maka wajar ada sekolah lain yang baru
tumbuh namun kemajuannya sangat cepat akibat berpegang teguh pada prinsip mutu sebagai
titik tolak dalam bertindak dan bukan hanya sebatas simbolis yang penuh akan
teoritis. Sementara ada sekolah yang sudah berdiri sekian tahun namun sulit
untuk tumbuh karena mutu hanya dijadikan formalitas.
Mutu akan
tercapai ketika segala tindakan dan kebijakan yang dilakukan mengarah pada siklus
kendali mutu yang sering disingkat dengan PDCA. PDCA adalah singkatan dari Plan-Do-Check-Action.
PDCA adalah langkah-langkah yang digunakan dalam penyelesaian masalah organisasi
tak terkeculi sekolah sebagai lembaga pendidikan. Konsep ini diperkenalkan oleh Walter Shewhart pada
tahun 1930 yang dikenal dengan konsep “Shewart Cycle”. Selanjutnya karena
perkembangan zaman maka konsep ini dikembangkan lagi oleh Walter Edwards Deming
yang dikenal dengan “Deming Whell”.
(P) Plan
Bagian ini mengarah
pada tindakan perencanaan tentang sebuah sasaran yang hendak dicapai dimasa
yang akan datang. Perencanaan yang dilakukan melibatkan proses identifikasi
tentang masalah-masalah atau kekurangan yang dimiliki organisasi untuk
dicarikan solusi berdasarkan data-data yang diperoleh dari sebelumnya seperti
data kepuasan pelanggan, layanan, dan harapan dari produk yang dikeluarkan. Dari
data yang diperoleh maka proses pendeskripsianpun mulai dilakukan dari awal
hingga akhir dan mana yang paling prioritas untuk diselesaikan. Setelah mengertahui
mana yang paling prioritas maka langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi
peluang perbaikan dalam mencapai peningkatan dan perbaikan secara
berkelanjutan.
(D) Do
Bagian ini
menekankan pada tindakan nyata yang harus dilakukan. Prinsip lebih cepat lebih
bagus juga harus ditekankan. Sehingga tidak ada lagi menunda pekerjaan
melainkan segeralah melakukan rencana yang telah ditetapkan. Disamping itu
pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada rencana awal yang telah disepakati. Ini
penting dipahami supaya apa yang dilakukan tidak keluar dari target yang hendak
dicapai sehingga hasilnya juga akan tergambar sesuai tujuan.
(C) Check
Bagian ini
menekan pada proses menilai keberhasilan dari pelaksanaan atas apa yang telah
direncanakan. Apakah ada perubahan atau sebaliknya. Apakah ada peningkatan atau
sebaliknya. Atau bahasa lazimnya yang kita dengar adalah proses evalusi. Dalam proses
evaluasi ada dua hal yang diperhatikan yaitu evaluasi terhadap proses dan
evaluasi terhadap hasil. Agar proses evaluasi betul-betul bisa digunakan dalam
peningkatan mutu sekolah maka evaluasi hendaknya berbasis objektivitas harus
dipegang teguh. Laporkan saja apa yang ditemukan baik kekurangan maupun
keunggulan, baik sesuai spesifikasi diawal perencanaan atau sebaliknya.
(A)
Action
Berdasarkan
hasil evaluasi yang telah dilakukan maka langkah selanjutnya adalah
melakukan tindak lanjut dari apa yang
telah ditemukan. Tindaklanjut berupa perbaikan atas kekurangan dan melanjutkan
atas keunggulan. Menindaklanjuti juga berarti meninjau ulang seluruh
langkah-langkah yang dibuat guna perbaikan secara berkelanjutan. Konsekuesi dari
tindak lanjut tersebut akan menyebabkan adanya modifikasi standar, kebijakan dan prosedur. Tentunya
agar perubahan-perubahan yang terjadi bisa dimengerti dan diketahui oleh
unit-unit yang melaksankan maka perlu adanya sosialisasi menyeluruh.
Keempat
tahapan di atas adalah bagian dalam memastikan mutu sekolah tetap terkendali. Plan-Do-Check-Action
harus berjalan terus tak ubahnya seperti roda yang terus berputar. Perputaran
tersebut membentuk siklus yang menentukan sekolah akan tumbuh besar atau
sebaliknya. Semakin konsisten dalam menjalankan siklus kendali mutu tersebut maka semakin
besar pulalah peluang sekolah akan tumbuh. Sebagaimana dijelaskan seperti
gambar di bawah ini.
Gambar.
Implikasi dari Penerapan Sistem Kendali Mutu
Lingkaran merah menandakan awal mula berdirinya
sekolah dan melakukan tahapan dalam siklus kendali mutu. Kekonsistennya sekolah
dalam menjalankan PDCA secara bertahap maka lihatlah hasilnya dimana lingkaran
merah beranjak menjadi lingkaran hijau yang semakin bersar. Begitulah seterusnya.
Lingkaran demi lingkaran yang semakin besar adalah tanda sekolah yang semakin
tumbuh dan bermutu. Sekolah yang menjalankan PDCA secara konsisten dia tidak
akan puas dengan capaian yang telah diperoleh melainkan terus melakukan
perubahan-perubahan melalui perencanaan sebagai dasar kemajuan.
Bengkalis, 18 November 2017.
*Sumber gambar 1: Google
*Sumber gambar 2: Konsep pribadi


No comments
Post a Comment