TIPS MENULIS BAGI PENULIS PEMULA (BAGIAN 2)
Oleh:
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Barangkali ada yang berfikir kok tulisan saya dalam
beberapa waktu ini banyak bertemakan “menulis”. Padahal saya bukanlah penulis terkenal
dengan karya segudang. Ya, benar sekali. Saya adalah seorang penulis yang
tertatih-tatih untuk mencari jati diri sebagai penulis sejati. Bahkan pernah
terlintas di fikiran apakah saya layak untuk menuliskan sesuatu tentang
menulis?. Namun fikiran itu bisa ditepis dengan fikiran positif yang muncul bahwa
tujuan saya menulis adalah berbagi tentang kebaikan. Jadi kenapa tidak, saya
juga bisa menyampaikan ini kepada penulis yang seprofesi di luar sana. Apalagi setiap
tulisan yang saya publish dimedia sosial dengan tema “menulis” selalu mendapatkan
respon luar biasa dari para pembaca. Ini menandakan bahwa dunia literasi sedang
bangkit. Diluar sana banyak orang yang ingin menulis tapi belum bisa menulis
karena berbagai faktor yang menghambatnya.
Oleh arena itu, penulis
sedikit tertantang untuk berbagi pengalaman sebagai penulis pemula yang melangkah
bagaikan kura-kura berjalan lamban namun semua itu pasti dan nyata. Tulisan ini
bukanlah untuk menggurui namun tak lebih hanya sekedar berbagi. Mudah-mudahan
bermanfaat bagi kita semua. Hari ini saya akan melanjutkan tulisan sebelumnya
tentang “Tips
Menulis Bagi Penulis Pemula”.
Jeli
terhadap lingkungan
Secara umum salah satu
permasalahan bagi penulis pemula adalah kesulitan dalam menemukan ide atau
gagasan. Tak jarang keinginan menulis terkubur begitu saja karena sulit untuk
menemukan ide. Seringkali pertanyaan yang muncul bagaimana ide itu bisa ada di
benak kita?. Ya, jawabannya sederhana, yaitu “jeli”. Karena menulis itu berhubungan
dengan kejelian diri. Ketika jeli, ide atau gagasan akan berkembang tanpa kita
sadari. Kita bisa mengamati apa saja yang ada, terjadi dan dirasakan dari perubahan
lingkungan di sekitar kita untuk bahas tulisan.
Ikatlah
idemu secepat mungkin
Ide akan muncul dimana dan
kapan saja. Seringkali ide itu datangnya tidak terduga dan tanpa kita sadari. Oleh
karena itu ketika ide mulai didapatkan jangan biarkan ia pergi begitu saja. Karena
belum tentu apa yang muncul di benakmu saat ini akan muncul kembali pada waktu
yang berlainan. Kembangkan terus idemu lewat sebuah tulisan. Ambil komputer
atau secarik kertas dan sebatang pena untuk merekam apa yang sedang difikirkan.
Lakukkan
senam kecil
Karena organ tubuh kita
juga butuh istirahat, maka jangan paksakan ia untuk terus bekerja. Ketika kita
telah menulis beberapa halaman dan merasakan jemari dan sendi mulai pegal, otak
mulai blenk dan organ tubuh lainnya mulai letih maka tinggalkan dulu sejenak
tulisanmu. Lakukan senam kecil atau berjalan-jalan ditempat kerjamu dan lakukan
itu setiap merasakan hal-hal yang disebutkan tadi. Ini penting dilakukan agar
organ tubuh kita kembali segar seperti semula. Ketika organ tubuhmu kembali segar maka ide
atau gagasan akan muncul kembali.
Keseimbangan
otak kiri dan kanan dalam menulis
Kondisi ini barangkali
tidak dialami oleh semua orang. Tapi bagi penulis sendiri metode ini sangat
efektif. Mengapa demikian? Kerena kita tau bahwa otak kita terdiri dari dua
bagian, ada otak kiri dan kanan. Otak kiri berfungsi untuk sesuatu yang
menyenangkan dan lebih cenderung kreatif. Sedangkan otak kiri berbicara logika,
lebih kritis dan seterusnya. Tulisan yang baik adalah tulisan yang memiliki
unsur kebenaran. Ya, dalam hal ini selalu menonjolkan otak kiri, namun perlu
dicatat kebenaran berfikir tidak akan muncul jika tidak diimbangi dengan sesuatu
yang bisa membuat kita tidak jenuh.
Tulisan yang baik harus kaya
akan kreatifitas dan menyenangkan. Ini bertujuan agar tulisanmu mengalir begitu
saja. Oleh karena itu tidak salah kiranya jika ada orang yang mengatakan
menulis itu juga butuh kreatifitas. Bagaimana caranya?. Kalau penulis selalu
membubuhi tulisan dengan gambar yang penuh warna. Dengan adanya gambar yang
berwarna tersebut akan membantu otak kiri dalam berkerja secara maksimal. Tapi sekali
lagi ini barangkali tidak bisa di
generalisasi.
Inilah sekilas catatan
pribadi tentang pengalaman menulis. Semoga bermanfaat dan menginspirasi para
penulis. Aminnn..
*Sumber gambar: Google
No comments
Post a Comment