KANVAS PUTIH
Oleh Khairul Azan
Hidup ini layaknya kanvas putih, berawal dari ketiadaan berakhir dengan goresan. Goresan yang kita hasilkan apakah menjadi sesuatu yang indah yaitu lukisan yang menarik perhatian mata-mata yang melihat tergantung dalam proses melukisnya. Ketika sesesorang melukis di kanvas putih dan menghasilkan karya yang luar biasa, tentunya tidaklah mudah. Goresan demi goresan terus dilakukan, sehingga sampailah pada titik yaitu kesempurnaan.
Ya, hidup juga demikian. Kita sesunggunya adalah kanvas putih, berawal dari ketiadaan, goresan-goresan kehidupanlah yang akan mewarnai kehidupan kita. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah malakukan kesalahan. Namun hal penting ketika melakukan kesalahan, bukanlah pada titik kesalahan itu sendiri, namun yang terpenting adalah belajar dari kesalahan dan memperbaiki goresan hidup dengan sesuatu yang lebih baik kedepannya, bukankah seorang pelukis juga dalam prosesnya pasti melakukan kesalahan, salah menggoreskan bentuk atau salah dalam memilih warna. Namun disebabkan ketidak putus asaan seorang pelukis, maka goresan demi goresan terus dilakukan, sehingga menutupi kesalahan sebelumnya.
Melukis di kanvas putih mengajarkan kita tentang berproses dalam hidup. Proses yang kita jalani tentunya tidak terlepas dari onak dan duri, seringkali kita mengalami kegagalan, tapi bukan seberapa banyak kita gagal, namun seberapa banyak kita bangkit ketika gagal. Layaknya seorang pelukis, jika seandainya ia putus asa ketika goresan demi goresan tidak sempurna, maka lukisan yang indah tidaklah ada. Karena semangatnyalah lukisan indah itu hadir.
Kita sepakat, perjalanan yang ditempuh tentunya akan berhadapan dengan berbagai rintangan. Mulai dari mendaki jalan yang terjal, berlobang, berbatuan hingga tidak menutup kemungkinan kita berada di jalan sunyi yang penuh mara bahaya. Namun, rintangan demi rintangan dalam menjalani kehidupan mengajarkan kita untuk kuat. Menyadari sisi kelemahan dan memperbaikinya dengan keunggulan diri, sehingga memunculkan peluang dan meminimalisir ancaman untuk tidak berhasil. Bukan malah terbenam dalam kelemahan semata. Bijaksana dalam menemukan warna dan lihai dalam menemukan pola, pola hidup yang membuat kita bahagia penuh makna.
"Jalani saja jalanmu, lukis saja mimpimu, jika gagal, maka berjalanlah kembali, lukislah dengan goresan terbaik. Belajar dari kegagalan yang pernah terjadi adalah bentuk wujud manusia yang punya akal dan semangat juang yang tinggi."
Sumber gambar: id.bestdealplus.com
Bengkalis, 19 November 2025
No comments
Post a Comment