DIBALIK SENJA 2 : MATAHARI TERBENAM
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Seperti biasa aku menyempatkan diri
untuk pulang kepangkuan Ibunda dan Ayahanda. Ini ku lakukan setiap minggunya
kecuali ada hal-hal yang menghalang sehingga tidak bisa pulang, seperti berangkat
keluar kota dan lain-lain. Sabtu merupakan hari pulang kampung setelah senin
sampai jum’at dihabiskan dilingkungan kampus. Karena kampus tempatku bekerja
berada di tengah pulau sementara kampungku ada diseberang pulau, maka perlu
menyebrang terlebih dahulu untuk bisa sampai ke kampung halaman. Karena belum
ada jembatan sebagai penghubung maka harus menggunakan kapal veri penyebrangan
yang memakan waktu kurang lebih satu jam perjalanan.
Aku sengaja
pulang sekitar jam empat sore. Ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat
matahari terbenam di atas kapal veri penyebrangan. Rasanya ketika berada di
atas kapal dan melihat laut yang luas serta indahnya matahari yang mulai
tersipu malu dengan cahayanya yang sangat memikat membuat hidup begitu berarti
dan bebas. Ya, inilah keagungan Tuhan dengan segala yang diciptakannya. Matahari
terbenam atau dalam bahasa inggrisnya sunset
merupakan tanda bahwa Tuhan adalah penguasa alam semesta. Banyak orang yang
naik ke atas kapal hari ini. Mereka sama dengan ku ingin melihat dan
mengabadikan indahnya matahari ketika ingin beranjak keperaduan yang disambut pekatnya
senja yang menandakan malampun akan tiba.
Dibalik senja
dengan sunset yang menggoda
memberikan makna begitulah hidup kita. Mengingatkan diri tentang seribu cerita
dan kisah. Dimana ketika kita bisa mengambil makna dari segala kejadian yang
terjadi itu akan membuat iktibar bagi diri untuk terus melangkah dan berupaya
dengan pasti. Ya, matahari terbenam. Berbicara matahari maka akan mengarah pada
proses perjuangan untuk terus memberikan manfaat bagi orang banyak. Lihatlah
matahari mulai dari cahaya pagi yang menghangatkan tubuh kita dari kedinginan
hingga bisa memberikan kehidupan bagi makhluk ciptaan Tuhan, padahal seringkali
kita jengkel ketika siang hari tersengat hangatnya mentari, matahari tidak
pernah lelah justru ia tetap memancarkan cahaya, bahkan meski kadang orang
menjauhi namun ia tetap memberikan manfaat hingga ia tak mampu memancarkan lagi
cahayanya di balik senja. Semua orang menginginkan untuk melihatnya. Matahari terbenam
memberikan makna tentang keikhlasan. Ikhlas melepaskan apa yang pernah diraih
dan dirasakan. Mengapa demikian karena sesunggunya segala yang kita miliki di dunia
ini hanyalah pinjaman yang Tuhan sediakan. Tidak ada yang abadi. Lihatlah
terbenamnya matahari. Sampai saatnya ia kembali kepangkuan sang pemiliknya. Disamping
itu terbenamnya matahari juga memberikan makna tetang sebuah harapan bahwa esok
ia akan terbit kembali. Bisa bersinar menerangi bumi dan memberikan kehangatan
agar kita beraktivitas dengan lancar. Begitulah hidup kita. Jangan berputus asa
disaat kita gagal hari ini untuk meraih cita-cita. Tetaplah melangkah dan
jangan surut kembali. Ingat esok matahari akan terbit dan peluangmu untuk bisa
meraih apa yang diinginkan terbuka lebar. Oleh karena itu bersiapkan untuk hari
esok agar hidupmu tidak gagal lagi.
Semoga
bermanfaat.
Bengkalis, 10
Februari 2018
*Sumber
gambar: Google
No comments
Post a Comment