DIBALIK KUPU-KUPU YANG INDAH
Oleh
Khairul
Azan
(Dosen STAIN Bengkalis & Ketua DPD GAMa Riau Kabupaten Bengkalis)
Semua orang pasti mengenali
kupu-kupu. Kupu-kupu adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang menyimpan
begitu banyak keindahan. Sayapnya yang berwarna-warni menambah kekaguman diri. Semua
orang ingin menyentuh dan memegangnya. Begitulah pesona yang dimunculkan
kupu-kupu sebagai wujud kekusaan Tuhan yang telah menciptakan. Ada tiga fase
yang dilalui sehingga menjadi kupu-kupu yang cantik, yaitu : fase sebagai ulat,
kepompong dan kupu-kupu. Dimana pada fase-fase tersebut banyak pelajaran yang
bisa kita ambil sebagai perbaikan diri dalam menjalani kehidupan yang fana ini.
Fase sebagai ulat
Siapa sangka
kupu-kupu yang indah tersebut adalah berasal dari seeokor ulat yang sebagian
besar orang jijik dan geli melihat apalagi memegangnya. Perubahannya menjadi
kupu-kupu dilewati melalui sebuah metamorfosis dari seekor ulat yang taunya
hanya makan dan membuang kotoran saja. Tidak ada hal lain yang dilakukannya
kecuali dual hal tersebut, bentuknya yang buruk rupa juga menambah kegelian
orang untuk melihatnya. Tapi apa yang terjadi jika kita lihat dari sisi
ulatnya. Apakah ia berputus asa meski orang tidak menyukainya bahkan justru
membencinya. Tentu saja tidak, melainkan ia tetap bejalan dan mencari makanan agar
bertahan hidup dan menjalankan perannya sebagai ulat yang akan menjadi
kepompong ketika tiba tiba saatnya.
Fase ini
memberikan pelajaran kepada kita tentang motivasi dalam meraih mimpi. Jika saat
ini belum menjadi apa-apa dan orang tidak mengenal kita, maka jangan berputus
asa. Yakinlah suatu saat kita akan menjadi apa-apa sesuai apa yang diinginkan. Yakinlah
suatu saat orang akan mengenal kita selagi hari ini kita mau melangkah dan
berusaha. Lakukan sesuatu secara maksimal sesuai dengan kemampuan yang kita
miliki. Jangan berhenti namun raihlah mimpimu dengan menjalankan peran kita
sebagai manusia. Ketika peran tersebut dilakukan dengan maksimal maka tunggulah
hasilnya. Namun perlu digaris bawahi pada fase ini cobaan tidak akan berhenti
dan rintangan harus dilalui. Sehingga butuh semangat yang besar untuk melalui
semunya, jika tidak maka apa yang kita lakukan akan sia-sia.
Fase menjadi kepompong
Setelah
tahapan demi tahapan dilalui maka jadilah ulat sebagai kepompong. Pada fase ini
kepompong sama halnya dengan ulat yang masih dibenci oleh orang. Bahkan lebih
jeleknya kepompong hanya tau tidur dan diam saja. Ketika orang menyentuhnya
yang bisa dilakukan hanyalah menggelinjang kekiri dan kenanan. Tapi siapa
sangka dalam keadaannya seperti itu ia sedang menyiapkan diri untuk perubahan
yang siginifikan. Perubahan dilakukan dengan cara transformasi untuk menjadi
seekor kupu-kupu nan indah.
Pelajaran yang
bisa kita ambil dari fase menjadi kepompong ini adalah tetap berbuat meski kita
berada dalam kondisi yang mengikat. Kondisi yang memaksa kita untuk berhenti
untuk menggapai mimpi. Lihatlah kepompong tadi. Meski ia terkungkung dalam
sebuah kondisi yang tidak menyenangkan tetapi ia tetap berbuat meski orang lain
tidak melihat. Ya, lakukanlah seperti itu.
Fase menjadi kupu-kupu
Setelah habis
waktunya menjadi kepompong maka ia akan segera menjadi kupu-kupu yang indah. Tapi
jangan dibayangkan pada fase ini tidak ada lagi rintangan, justru sebaliknya
lebih berat ketimbang fase menjadi ulat atau kepompong. Ia harus bisa menembus
kulit kepompong yang begitu kuat. Ketika itu bisa dilakukan maka ia akan bisa
menghirup udara segar dan bisa terbang kemanapun ia mau. Tetapi sebaliknya
ketika ia tidak bisa menembusnya maka kemungkinan besar ia akan mati dalam kepompong yang mengungkung diri.
Kehidupan kita
juga seperti itu. Ketika kita telah melakukan dan melewati berbagai rintangan
dan tetap saja belum berhasil juga. Maka bersabarlah dan persiapkan diri kita untuk keluar dari zona yang itu
akan membutuhkan tenaga yang lebih ekstra dan upaya yang begitu luar bisa. Bisa
saja rintangan yang kita lalui saat ini masih sebatas rintangan yang berada
pada fase menjadi ulat dan kepompong seperti yang saya jelaskan tadi. Masih ada
tahapan yang harus kita lalui dan lakukan agar kesukesan betul-betul kita raih.
Semoga
bermanfaat.
Bengkalis, 27
Maret 2018
*Sumber
gambar: Google
No comments
Post a Comment